Walking Drums by The Beach – Halo! Kembali lagi di edisi mencari lokasi berwisata akhir pekan untuk dinikmati bersama keluarga. Kali ini, saya berwisata ke salah satu restoran di Ancol yang baru dibuka, yaitu Walking Drums by The Beach.
Saya pertama kali mengetahui restoran ini dari Instagram Bang Anca, halal foodies di akun @anca.id. Restoran ini menyajikan suasana ala beach club Bali minus minuman beralkohol atau makanan non halal sehingga bisa dinikmati oleh teman-teman Muslim.
Menuju ke Walking Drums by The Beach
Restoran ini terletak di Jl. Pantai Karnaval Ancol No.7, Ancol, Kec. Pademangan, Jkt Utara, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 14430. Karena terletak di dalam lokasi Ancol, jadi pengunjung perlu membeli tiket masuk Ancol terlebih dahulu secara online, bisa melalui website ini. Nanti, akan ada pilihan waktu kedatangan pengunjung, tinggal disesuaikan saja. Restoran ini buka dari jam 08.00 – 22.00 WIB.
Jujur, menurut saya perjalanan menuju ke Walking Drums ini lumayan PR karena macetnya luar biasa. Dari Tangerang Selatan, kami terjebak macet di tol PIK – Ancol, untuk kemudian terjebak macet lagi di area dalam Ancol-nya. Walking Drums terletak di sisi timur Pantai Karnaval (dekat restoran Jimbaran). Kami terjebak macet karena mobil-mobil parkir sembarangan di sisi kanan dan kiri jalan, hingga hanya menyisakan 1 jalur untuk mobil berjalan. Serius deh ini Ancol gak mau melakukan penataan area parkir kah? Total waktu yang kami habiskan untuk macet-macetan di dalam Ancol sendiri adalah 1 jam pemirsa, kesel banget.
Area Bermain Pasir untuk Anak

Setelah lelah bermacet-macet ria, kami sampai di lokasi Walking Drums. Fasad bangunannya cukup unik, mengingatkan saya pada kafe-kafe di pinggir pantai Bali. Konsepnya semi outdoor, dengan open kitchen dan ambience tropis yang membuat suasana ala Bali semakin terasa. Bedanya, di sini tidak ada musik jedag-jedug seperti di beach club, Alhamdulillah.
Baca Juga: Healing Ala Bali di Villa Aman D’Sini
Walking Drums berhadapan langsung dengan pantai yang memiliki pasir putih buatan yang tentu menarik untuk anak-anak. Agar lebih mudah mengawasi anak-anak bermain, kami memilih tempat di sofa-sofa depan/ day bed. Ada minimum charge untuk dapat duduk di lokasi tersebut, yaitu Rp1 juta per meja. Lumayan mahal sih untuk saya, tapi ya sudah gak apa-apa sekali-sekali nyenengin anak.

Anak-anak saya happy sekali bermain pasir. Sebaiknya membawa sendiri mainan untuk bermain di pasir ya agar lebih puas, walau ada juga yang menjual paket mainan pasir (ember, sekop, dll) seharga Rp50 ribu di dekat lokasi.
Selesai bermain pasir, ada shower di pinggir pantai yang dapat digunakan untuk mandi. Sayangnya shower-nya hanya ada 1 sehingga harus bergantian dengan pengunjung lain.
Makanan dan Pelayanan? So-So
Walking Drums menyajikan aneka kudapan khas Indonesia maupun Western, seperti ayam ungkep, grilled bamboo chicken, sate, se’i, sop buntut, pizza, pasta, dan aneka seafood. Untuk minumannya ada aneka kopi, mocktail, smoothies, dll.
Malam itu, saya memesan cukup banyak makanan karena terlanjut terkena minimum order. Makanan yang kami pesan adalah fries platter (Rp55 ribu), ayam ungkep kelapa muda (Rp90 ribu), oxtail beef soup (Rp85 ribu), stir fried baby beans with beef (Rp45 ribu), grilled baronang fish (Rp185 ribu), kerang bakar (Rp115 ribu) dan lychee tea pitcher (Rp75 ribu). Ada beberapa menu lain yang saya pesan tapi saya lupa, hehehe.

Mungkin karena saya pergi ke sana waktu restoran baru dibuka, pelayanannya masih kurang sigap. Saya meminta meja untuk dibersihkan sampai ke 3 orang waitress, baru dibersihkan. Selain itu, sulit sekali untuk meminta menu, memesan makanan, atau sekadar memanggil waitress. Mereka sepertinya understaffed. Cuma saya tidak tahu untuk saat ini, mungkin pelayanannya sudah lebih baik.


Makanan kami disajikan agak lama, padahal malam itu tidak terlalu banyak pengunjung. To be honest, setelah mencicipi seluruh makanannya, saya merasa biasa saja. Berikut review singkatnya:
fries platter : aneka kentang goreng, lumayan buat cemilan anak-anak.
ayam ungkep kelapa muda: ayamnya masih keras dan bumbunya tidak terlalu meresap.
oxtail beef soup: enak tapi ya begitu saja.
stir fried baby beans with beef: enak tapi ya begitu saja.
grilled baronang fish: ikannya agak keras dan bumbunya biasa saja, tidak terlalu meresap.
kerang bakar: enak banget, wajib pesan ini kalau ke Walking Drums
lychee tea pitcher: enak, segar dan lecinya banyak, tidak terlalu manis
Hal yang Perlu Ditingkatkan

Menurut saya, cukup banyak hal yang bisa ditingkatkan dari Walking Drums by The Beach. Pertama adalah rasa masakannya yang kurang well-seasoned, serta daging, ayam, atau ikan yang masih agak keras. Kedua adalah pelayanannya, sebaiknya jumlah staf ditingkatkan agar bisa melayani pengunjung dengan lebih baik dengan waktu pelayanan yang tidak terlalu lama.
Ketiga, kebersihan di area toilet perlu diperhatikan, karena tidak ada petugas cleaning service yang standby sehingga toilet cukup kotor dan berantakan. Sayang sekali, untuk restoran sekelas ini seharusnya bisa memberikan pelayanan yang lebih baik.
Demikian review kali ini, semoga bisa memberikan gambaran untuk teman-teman yang mau berkunjung ke Walking Drums by The Beach. Sampai bertemu di review berikutnya!
Tinggalkan Balasan