• Aviation
    • Airport Review
    • Air Travel Guide
    • Aviation Facts
    • Safety and Emergency
    • Aviation-Related Profession
    • Public Relations
  • Travel Story
    • Jawa
      • Jakarta
      • Banten
      • Jawa Barat
      • Jawa Tengah
      • Jawa Timur
      • Yogyakarta
    • Sumatera
      • Lampung
      • Sumatera Utara
    • Bali
    • Kalimantan
      • Kalimantan Selatan
      • Kalimantan Tengah
      • Kalimantan Timur
    • Sulawesi
      • Sulawesi Selatan
      • Sulawesi Tengah
      • Sulawesi Tenggara
      • Sulawesi Utara
    • Nusa Tenggara
      • Nusa Tenggara Barat
      • Nusa Tenggara Timur
    • Overseas
      • Hongkong
      • Saudi Arabia
    • Haji
    • Travel Tips
  • Food
  • Personal
    • Health
    • Marriage
    • Thoughts
  • Sponsored
  • About

Diani Sekaring

Travel Blog

dIANISEKARING KOTA TUA

Kota Tua, Destinasi Akhir Pekan Bersama Keluarga

September 30, 2021 Comments : 38

Akhir pekan kemarin, saya dan keluarga berkunjung ke kawasan Kota Tua Jakarta. Kota Tua adalah area wisata yang sangat populer untuk masyarakat di Jakarta dan sekitarnya. Akses transportasi yang mudah, serta biaya akses masuk tempat wisata yang terjangkau bahkan bebas biaya membuat Kota Tua menjadi primadona di kalangan pelancong.

Di Kota Tua, pengunjung dapat mengunjungi berbagai museum, berfoto di bangunan-bangunan kolonial peninggalan Belanda, atau sekadar duduk menikmati suasana kota.

Namun, sore itu saya tidak berkunjung ke museum karena membawa anak-anak (masih belum berani membawa anak-anak ke tempat tertutup). Lagipula, museum-museum sudah tutup pada pukul 15.00.

Tadinya, saya berniat untuk mengunjungi Taman Fatahillah (di depan Museum Fatahillah), namun ternyata kawasan tersebut ditutup selama PPKM. Saya pun memutuskan untuk mengunjungi salah satu spot yang lumayan hits semenjak direnovasi, yaitu kawasan Kali Besar Kota Tua.

Contents

  • 1 Kali Besar Kota Tua, Cantik Usai Direnovasi
    • 1.1 Cara Menuju Kawasan Kali Besar
  • 2 Toko Merah yang Misterius
    • 2.1 Tragedi Berdarah di Toko Merah
  • 3 Menutup Hari di Batavia Marina Sunda Kelapa
    • 3.1 Suasana Unik di Batavia Marina
    • 3.2 Wajib Coba Tom Yum Seafood dan Gelatonya, Lezat!
    • 3.3 Protokol Kesehatan di Batavia Marina
    • 3.4 Biaya
  • 4 Akhir Pekan yang Menyenangkan

Kali Besar Kota Tua, Cantik Usai Direnovasi

dianisekaring kota tua
Kawasan Kali Besar Kota Tua

Kami tiba di kawasan Kali Besar Kota Tua pukul 15.30. Ternyata, berkunjung di waktu Minggu sore adalah keputusan yang tepat. Selain matahari yang sudah tidak terlalu menyengat, waktu Minggu sore tidak banyak pengunjung yang singgah di kawasan wisata ini. Kalau saya datang di pagi hari, mungkin area ini akan penuh oleh pesepeda.

dianisekaring kota tua
Bangunan tua di kawasan Kali Besar Kota Tua

Alhamdulillah, saya bisa jaga jarak dengan sangat baik karena situasinya sepi pengunjung. Kalau ramai, mungkin saya akan balik badan pergi ke tempat lain 🙂

Baca Juga: Menapaki Dua Masa di Gedung Candranaya

Selama ini, saya hanya melihat kondisi objek wisata Kali Besar ini melalui berita dan media sosial. Kawasan Kali Besar ini digadang-gadang mirip dengan Sungai Cheonggyecheon di Seoul. Widiih..

Menurut saya, areanya cukup rapi dan terawat. Terlebih, ada dermaga apung yang menambah keindahan Kali Besar. Sayang sekali, kami tidak bisa turun ke bawah karena dermaga tersebut ditutup.

Baca juga:  Menunda Menstruasi Saat Berhaji, Perlukah?

Di sepanjang trotoar banyak tersedia bangku panjang yang dihiasi oleh patung-patung unik dan klasik. Kalau nggak ada orang yang duduk di situ, mungkin saya sudah foto-foto.

Paling pas memang datang ke sini sore-sore sambil menikmati semilir angin dan pemandangan bangunan-bangunan klasik yang menjulang di sekitaran sungai.

Cara Menuju Kawasan Kali Besar

Untuk menuju kawasan Kali Besar, saya dan keluarga menggunakan mobil. Dari tol, ambil exit Sunda Kelapa/ Glodok, ikuti arah hingga ke Stasiun Jakarta Kota, dan melewati bawah Flyover Pasar Pagi Asemka. Agak macet sedikit, tapi masih bearable.

Mendekati kawasan Kali Besar, banyak lokasi parkir yang tersedia. Namun, biaya parkirnya agak mahal yaitu Rp 20.000.

Jika kamu menggunakan moda transportasi KRL, bisa turun di tempat pemberhentian akhir Stasiun Jakarta Kota, kemudian jalan kaki atau naik moda transportasi lain menuju kawasan kali Besar.

Toko Merah yang Misterius

dianisekaring kota tua
Toko Merah

Masih di kawasan Kali Besar Kota Tua, ada satu bangunan ikonik yang menjadi ciri khas area ini, yaitu Toko Merah. Toko Merah ini sangat populer di kalangan pesepeda. Umumnya, Toko Merah menjadi destinasi akhir para pesepeda setelah berkeliling.

Tiba di lokasi Toko Merah, kesan pertama saya adalah: cantik banget. Dindingnya terbuat dari batu bata berwarna merah hati, dengan tulisan “Toko Merah” yang elegan. Toko Merah tak kehilangan pesonanya meski telah berusia lebih dari 300 tahun.

Kaca jendelanya yang besar-besar mengundang rasa ingin tahu saya untuk mengintip, namun saya urungkan. Saya agak trauma dengan hal-hal berbau horor kolonial usai nekat mengunjungi penjara bawah tanah Lawang Sewu, Semarang. Kondisinya sangat gelap, menegangkan, dan menakutkan. Sampai beberapa hari saya tidak bisa tidur usai mengunjungi tempat tersebut.

Tragedi Berdarah di Toko Merah

Sama seperti Lawang Sewu, Toko Merah memiliki aura misterius yang serupa. Toko Merah ini memiliki sejarah yang cukup panjang, mulai dari digunakan sebagai rumah pejabat penting Batavia, hotel khusus pejabat, kantor biro pemerintah kolonial Belanda, hingga function hall.

Namun, di tempat ini sempat terjadi tragedi berdarah pada tahun 1740 yang dikenal dengan Geger Pecinan. Pada peristiwa ini, ribuan nyawa etnis Tionghoa melayang usai dibantai secara massal, sehingga mengakibatkan sungai di depannya berwarna merah akibat darah. Saya tidak sanggup membayangkannya 🙁

Baca juga:  Moto Moto Art Museum, Destinasi Wisata Seru di BSD

Entah kenapa, aura tempat-tempat bekas pembantaian dan penjagalan massal itu selalu tidak enak, seperti pengap dan sesak. Mungkin, ada jiwa-jiwa yang belum tenang di dalamnya.

Baca juga: Merinding Disko di Pulau Kelor, Cipir, Onrust

Menutup Hari di Batavia Marina Sunda Kelapa

Update 06/12: Sudah terkonfirmasi HALAL dari resto

dianisekaring kota tua
Batavia Marina di kala senja. Foto: dokumentasi Batavia Marina (sumber)

Menjelang pukul 17.00, kami tiba di salah satu restoran favorit kami di area Pelabuhan Sunda Kelapa, yaitu Batavia Marina. Mungkin, ini adalah ke-4 atau 5 kalinya saya berkunjung ke sini. Tulisan saya saat berkunjung ke sini sebelumnya dapat dibaca di:

Baca Juga: Sensasi Kuliner ala Pesiar di Batavia Marina Sunda Kelapa

Suasana Unik di Batavia Marina

Batavia Marina ini adalah restoran yang letaknya persis di depan marina atau pelabuhan kapal-kapal pribadi. Kapan lagi kan makan sambil melihat kapal-kapal mewah yang diparkir? 😀

Interiornya bernuansa klasik dan membuat pengunjung seolah-olah sedang berada di dalam kapal pesiar mewah.

dianisekaring kota tua
Interior Batavia Marina

Dari lantai 2 restoran, pengunjung dapat melihat pemandangan Pelabuhan Sunda Kelapa, dermaga, dan laut lepas Jakarta sambil menikmati angin laut yang sepoi-sepoi. Such a relieve dari stress-nya di rumah saja akibat pandemi.

dianisekaring kota tua
Pemandangan dari jendela restoran

Kebetulan, saat sore hari berkunjung ke sana, lantai dasar sedang dipakai untuk wedding. Biasanya, restoran untuk pengunjung terletak di lantai dasar.

Wajib Coba Tom Yum Seafood dan Gelatonya, Lezat!

Sore itu, kami memesan sup tom yum seafood, bitterbalen (bola-bola daging keju), sosis kentang goreng, dan waffle dengan gelato sebagai penutup. Untuk minumannya, kami memesan lemon tea hangat dan dingin.

dianisekaring kota tua
sup Tom Yum seafood

Tom yum seafood yang disajikan di Batavia Marina ini segar sekali. Perpaduan antara rasa asam, gurih, dan aneka rempah seperti jahe dan sereh membuatnya begitu kaya rasa. Isian seafoodnya juga tidak pelit, ada udang, cumi, bola-bola ikan, dan masih banyak lagi. Uniknya, di dalam sup ini diceplokkan telur asin mentah yang dimasak di dalamnya. Enak bangeet 😀

dianisekaring kota tua
Bitterbalen

Kalau bitterbalen ini adalah menu favorit anak-anak. Disajikan dengan kentang goreng, bitterbalen ini cukup mengenyangkan. Gurih dan berisikan daging giling yang lembut.

dianisekaring kota tua
Waffle

Untuk penutup, kami memesan waffle yang disajikan bersama dengan gelato. Maaf gelato-nya tidak ada di foto, karena keburu dihabiskan oleh bocah-bocah 😀 Mereka tampak senang sekali. Gelato yang disajikan rasanya seperti mangga, namun rasanya cukup unik, lembut dan tidak terlalu manis. Kalau berkunjung ke Batavia Marina, wajib coba juga gelatonya, ya!

dianisekaring kota tua
Pelabuhan Sunda Kelapa
dianisekaring kota tua
Menikmati pemandangan

Kami menghabiskan waktu di sini hingga azan Magrib sebelum pulang ke rumah. Pemandangan pelabuhan di malam hari cukup indah, dengan kerlap-kerlip lampu yang berpendar.

Baca juga:  Menghadiri Wisuda Pilot di Cilacap

Protokol Kesehatan di Batavia Marina

Selain makanannya yang enak, protokol kesehatan di Batavia Marina juga sangat baik. Seluruh stafnya sudah divaksin, serta menggunakan masker dan faceshield. Jumlah pengunjung juga sangat dibatasi sehingga tak perlu takut berdesakan dengan pengunjung lain. Setiap pengunjung juga dibatasi untuk berada di area restoran maksimal 1 jam dari hidangan mulai disajikan.

Biaya

Untuk 4 hidangan dan 2 minuman, kami menghabiskan biaya Rp 365.000 termasuk pajak dan service charge. Menurut saya, harganya cukup sepadan karena porsinya lumayan besar. Keseluruhan makanan tersebut pun tak sanggup kami habiskan sendiri, dan berujung dibungkus 😀

Akhir Pekan yang Menyenangkan

Alhamdulillah, akhir pekan kali ini cukup berkesan dan menyenangkan. Anak-anak happy, ayah dan ibu juga bisa refreshing sejenak (walau tetap harus menjaga anak-anak). Semoga di waktu yang mendatang, ada kesempatan lain untuk jalan-jalan dengan aman, dan tentunya mematuhi protokol kesehatan.

Apakah kamu punya rekomendasi tempat yang menyenangkan untuk menghabiskan akhir pekan bersama keluarga? Share di kolom komentar, ya!

Referensi:

  1. Batavia Marina. 2021. Batavia Marina. Sumber
  2. Kumparan. 2018. Keangkeran Toko Merah Kota Tua. Sumber
  3. Traveloka. 2020. 13 Spot Wisata di Kawasan Kota Tua Jakarta Terbaik. Sumber

Baca juga:
Warung Tuman: Asyiknya Makan di Tengah Kampung
Review The Onsen Hot Spring Resort Batu
Review Hotel Grand Mercure Malang Mirama
Wajib Coba! Surgana Rasa, Resto Nuansa Bali di Tangsel

38 Comments Categories: Food, Jakarta, Jawa, Travel, Travel Story

Komentar

  1. Hastira mengatakan

    Oktober 1, 2021 pada 3:19 am

    di sana banyak ayng dilihat gak cukup cuma sehari ya

    Balas
    • Diani Sekaring Sejati mengatakan

      Oktober 9, 2021 pada 11:42 am

      Iya Mbaak.. banyak sekalo objek wisatanya

  2. Fanny_dcatqueen mengatakan

    Oktober 2, 2021 pada 9:00 pm

    Padahal yaaa 2 tempat ini ga jauh2 amat dari rumahku. Tapi sampe skr ga pernah datangin. Malah kagum sendiri liat kali di kota tua udah cantik begitu :o. Kalo ttg toko merah, aku malah jadi penasaran mau cari tau sejarahnya mba. Tertarik pas tau ada pembunuhan massal di sana.

    Balas
    • Diani Sekaring Sejati mengatakan

      Oktober 3, 2021 pada 1:52 am

      Sama Mbak, aku juga jadi penasaran ngulik-ngulik sejarahnya. Penasaran juga sih sebenarnya pengen masuk ke dalam, tapi takut :))

  3. Ahalona mengatakan

    Oktober 6, 2021 pada 6:14 am

    Mbak foto fotonya bagus banget sih apalagi pas di jendela, jadi pengen makan di batavia marina.

    Balas
    • Diani Sekaring Sejati mengatakan

      Oktober 9, 2021 pada 1:28 am

      Terima kasih Mbak, memang tempatnya indah dan bagus untuk foto-foto 🙂

  4. Annafi mengatakan

    Oktober 6, 2021 pada 8:25 am

    Terakhir ke kota tua 2018, sekarang makin rapi dan bersih ya. Karena sekarang ga di Jakarta jadi kangen banget sama kota tua, kangen jelajah ke museumnya

    Balas
    • Diani Sekaring Sejati mengatakan

      Oktober 9, 2021 pada 1:28 am

      Iyaa kapan yaa bisa ke museum lagi 🙁

  5. Ririe mengatakan

    Oktober 7, 2021 pada 12:36 am

    Jadi pengen main ke KOta Tua lagi, terutama ke Batavia Marina, yang edisi lalu ( akhir 2019) belum sempat kesana. Sepertinya kalau ke KOta tua saat-saat sekarang akan bisa lebih jenak karena jumlah pengujungnya dibatasi ya.

    Balas
    • Diani Sekaring Sejati mengatakan

      Oktober 9, 2021 pada 1:30 am

      Aku ingat banget deh kondisi Kota Tua pra-pandemic: super penuuh banget sama gerombolan orang dan jualan (terutama di area sekitar Fatahillah). Sekarang sih alhamdulillah enggak, atau timing-ku dateng aja yang pas 😀

  6. Larasati Neisia mengatakan

    Oktober 7, 2021 pada 6:35 pm

    Menyenangkan sekali akhir pekannya mbak, terakhir ke Kota Tua tahun 2016 nih aku. Sekarang pasti udah banyak yang berubah. Belum puas juga rasanya, malah nggak sempat ke Pelabuhan Sunda Kelapa. Aku suka banget wisata sejarah kayak gini, bisa nambah pengetahuan juga.

    Balas
    • Diani Sekaring Sejati mengatakan

      Oktober 9, 2021 pada 1:30 am

      Iya, senang banget wisata sejarah seperti ini Mbak..

  7. Shyntako mengatakan

    Oktober 7, 2021 pada 8:54 pm

    ak udah feeling pas liat fotonya pasti toko Merah itu ada nuansa mistisnya hahha, dan baca artikelmu fix deh, duh aku juga gak suka memang mba di lokasi kaya gitu emang betul feelnya pengap dan sesak

    Balas
    • Diani Sekaring Sejati mengatakan

      Oktober 9, 2021 pada 1:31 am

      Beneer deh, mending gak usah deket-deket area situ lama-lama Mbak hahaha

  8. Karyati Niken mengatakan

    Oktober 7, 2021 pada 9:38 pm

    Kali besar kota tua ini, terakhir aku tinggal di Jkt awal 2019 masih on progress. Sekarang sudah rapi ya ternyata. Semoga next bisa main2 kesana sambil naik bus tingkat hihi.

    Balas
    • Diani Sekaring Sejati mengatakan

      Oktober 9, 2021 pada 1:31 am

      Waah asyik tuuh naik bus tingkat sambil berwisata, anak-anak pasti senang.

  9. Fenni Bungsu mengatakan

    Oktober 8, 2021 pada 4:48 am

    Waktu ke kawasan Kota Tua, Daku sama kawan-kawan hanya di Kali Besar lalu muter sampai balik lagunya ke depan meriam. Ke Toko Merah sih nggak, dan nggak berani juga karena sejarahnya

    Balas
    • Diani Sekaring Sejati mengatakan

      Oktober 9, 2021 pada 1:32 am

      Hihi aku juga baru tau sejarahnya setelah mengunjungi 😀

  10. atiq mengatakan

    Oktober 8, 2021 pada 9:29 pm

    cantik banget ya kota tua ini, masih terpelihara baik juga yaaa, enak nih buat wisata santai sama anak-anak 🙂

    Balas
    • Diani Sekaring Sejati mengatakan

      Oktober 9, 2021 pada 1:32 am

      Iyes mbaak.. dan murmer.. hehehe

  11. DailyRella mengatakan

    Oktober 8, 2021 pada 9:40 pm

    Yaampun aku belum ke sini-sini lagi since, hmm.. entahlah udah lama betul hehe. Pas ke sana terakhir kalinya lagi puadaattt banget sehingga nggak bisa nongkrong2 dan foto2 juga, yang ada takut copet :))

    Duh, kangeeennn Kota Tua.

    Balas
    • Diani Sekaring Sejati mengatakan

      Oktober 9, 2021 pada 1:33 am

      Beneer, pra-pandemic sih parah rame sumpek dan sesaak banget.. Kemarin sih aku ke sana sepii enak buat duduk-duduk.

  12. Laila mengatakan

    Oktober 12, 2021 pada 5:47 pm

    Pengen ke Batavia Marina… kayaknya seru banget.. aku bekum pernah ke sana. Tapi kalau dari Bogor, naik motor lumayan encog ya Mbak. Heheh kalau gitu perlu mencoba menggunakan kereta saja, agar anak2 bisa tahu transportasi umum juga. Mksh ulasannya Mbak.

    Balas
    • Diani Sekaring Sejati mengatakan

      Oktober 12, 2021 pada 7:22 pm

      Turun di St. Jakarta Kota aja Mbak dilanjut naik grab/ gocar, gak terlalu jauh ko Mbak 😀

  13. Etika Aisya Avicenna mengatakan

    Oktober 12, 2021 pada 5:54 pm

    Sudah lama nggak ke kota tua, perubahannya lumayan signifikan ya. Makin cakep deh Mbak. Pengin juga deh ke sekitaran Sunda Kelapa tapi dah lama banget belum kesampaian. Semoga bisa nyicipin jalan-jalan ke sana sebelum pindah dari Bogor.

    Balas
    • Diani Sekaring Sejati mengatakan

      Oktober 12, 2021 pada 7:22 pm

      Iya Mbaak semoga bisa jalan-jalan ke sini yaa

  14. Nurul Fitri Fatkhani mengatakan

    Oktober 12, 2021 pada 7:25 pm

    Sudah lama mendengar keindahan dan keunikan Kawasan Kota Tua, bahkan kawasan cagar budaya ini menjadi bahasan yang ada di salah satu buku saya. Semoga kapan-kapan saya bisa mengunjungi Kota Tua dan menikmati bangunan-bangunan bersejarah di sana.

    Balas
  15. Aditya Nur Kahfi mengatakan

    Oktober 12, 2021 pada 7:30 pm

    Setelah melihat foto-fotonya, jadi pengen berkunjung kesana deh. Kapan yah bisa kesana, huhu

    Balas
  16. Afrianti Eka Pratiwi mengatakan

    Oktober 12, 2021 pada 11:52 pm

    Udah lama nggak main ke kota tua, sekarang lebih bagus ya. walaupun masih panas dan gersang tapi emang instagramable banget dan bagus buat foto2. Sekarang udah buka buat umum kan ya?

    Balas
  17. Janu Muhammad mengatakan

    Oktober 13, 2021 pada 4:19 am

    Memang ngga ngebosenin kalau ke Kota Tua, pas ngajar IPS dan PPKN juga saya infokan ke anak-anak tentang sejarah tempat ini. Terima kasih ulasannya mbak!

    Balas
  18. Rahmatullah mengatakan

    Oktober 13, 2021 pada 5:35 am

    Jiwa traveling saya meronta-meronta kembali setelah baca cerita mbaknya, ada rencana memang untuk balik ke sumatera via jalur darat dari Surabaya ini, biar sekalian traveling, semoga aja terwujud, hehe

    Balas
  19. Muhammad nurfahrul mengatakan

    Oktober 13, 2021 pada 7:26 am

    Gilaak keren banget yah, kayak di eropa gitu… Btw kalo kesana harus nyiapin badget yang lumayan juga yahh

    Balas
  20. Anggita R. K. Wardani mengatakan

    Oktober 13, 2021 pada 9:11 am

    Seru nih kayaknya. Aku udah pernah ke kota tua nya Semarang, Surabaya, Bandung. Tinggal Jakarta nih yg belum.

    Balas
  21. Sri Wulandari mengatakan

    Oktober 13, 2021 pada 9:32 am

    Belom pernah menginjakkan kaki ke situ. Karna dr kecil di flores, kuliah di jawa pun di jatim. Jauh dr ibu kota… Semoga next bisa main ke situu..

    Balas
  22. dyaread mengatakan

    Oktober 13, 2021 pada 9:35 am

    Pengen banget pergi liburan ilangin mumet karna kerjaan. Seru banget kayaknya ya kak…

    Balas
  23. dyaread mengatakan

    Oktober 13, 2021 pada 9:35 am

    Pengen banget pergi liburan ilangin mumet karna kerjaan. Seru banget kayaknya ya kak…………

    Balas
  24. Andri Marza Akhda mengatakan

    Oktober 13, 2021 pada 9:50 am

    Tidak bisa jalan-jalan karena terkendala biaya, tapi dengan baca artikel ini, berasa badan sudah jalan-jalan ke sana 😀

    Balas
  25. elsalova mengatakan

    Oktober 13, 2021 pada 9:59 am

    Mungkin selain jadi wisata, sejarahnya bisa kita perkenalkan kepada anak-anak. Makanya aku pribadipun, ga pernah bosan untuk main ke kota tua dan sekitar.

    Balas

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

About Me

Ibu 2 orang anak yang passionate terhadap dunia aviasi, traveling, dan fotografi. Blog ini berisi kisah perjalanan keluarga kecil kami. Untuk informasi lebih lanjut, silakan hubungi saya di dianisekaring@gmail.com. Selamat membaca!

  • Facebook
  • Instagram
  • Twitter

search

All About Aviation

Aviation Dianisekaring

Hajj Guide

Haji Dianisekaring

Popular Posts

  • DIANISEKARING Pramugari
    AviationAviation Facts

    Memahami Arti Pengumuman Pramugari di Pesawat

  • DIANISEKARING Penumpang pesawat
    Air Travel GuideAviation

    12 Kesalahan yang Sering Dilakukan Penumpang Pesawat

  • DIANISEKARING Banjarmasin
    KalimantanKalimantan SelatanTravelTravel Story

    Indahnya Wisata Pasar Terapung Lok Baintan Banjarmasin

  • AviationAviation FactsTravel Story

    6 Hal Yang Harus Dilakukan Sebelum Pesawat Lepas Landas

  • DIANISEKARING rumah atsiri
    JawaJawa TengahTravelTravel Story

    Mengenal Minyak Esensial di Rumah Atsiri Indonesia

Recent Posts

  • warung tuman
    Food

    Warung Tuman: Asyiknya Makan di Tengah Kampung

  • dianisekaring the onsen batu
    JawaJawa TimurTravel

    Review The Onsen Hot Spring Resort Batu

  • dianisekaring grand mercure malang
    JawaJawa TimurTravel

    Review Hotel Grand Mercure Malang Mirama

  • Surgana Rasa - Dianisekaring
    Food

    Wajib Coba! Surgana Rasa, Resto Nuansa Bali di Tangsel

  • dianisekaring bukit tangkeban
    JawaJawa TengahTravel

    Indahnya View Taman Langit Bukit Tangkeban Pemalang

Archive

Kumpulan Emak Blogger
Blogger Perempuan
DIANISEKARING IHB
DIANISEKARING Bloggercrony
BloggerHub Indonesia
Design by SkyandStars.co
Back Top

Copyright by Diani Sekaring Sejati, 2022