Selama pandemi COVID-19 ini, saya dan keluarga menjadi sering sekali berada di rumah. Setiap hari melihat pemandangan yang sama: kasur, TV, dapur, kamar mandi, kamar anak, teras, kebun 😀
Karena intensitas berada di rumah sangat tinggi, saya berpikir untuk mulai “membenahi” isi rumah. Tentu bukan dengan cara renovasi, karena akan menelan banyak sekali biaya, namun dengan menata ulang sudut-sudut di rumah agar nyaman untuk ditinggali.
Ingin sekali rumah cantik dan menarik seperti akun-akun home decor di Instagram, tapi punya anak balita yang sedang aktif-aktifnya? Gimana caranya yaa?
Contents
Montessori’s Prepared Environment
Ada yang pernah mendengar istilah prepared environment?
An environment can be designed specifically to facilitate independent learning in children.
dr. Maria Montessori
Konsep yang digagas oleh dr. Maria Montessori ini menjelaskan bahwa lingkungan (environment) dapat didesain secara khusus untuk memfasilitasi anak belajar secara independen.
Prepared environment ala Montessori memiliki 6 prinsip dasar, yaitu freedom, structure and order, beauty, nature and reality, social environment dan intellectual environment. Saya hanya akan mengulas sedikit 3 prinsip prepared environment yang paling berkaitan dengan penataan ruangan di rumah, yaitu freedom, structure and order, serta beauty.

1. Freedom
Maksudnya bagaimana? Jadi, di lingkungan tersebut anak bebas untuk belajar dan bereksplorasi secara aman. Orangtua tidak perlu sedikit-sedikit berteriak “Eh nggak boleh mainan pajangan Ibu!”, “Awas di sana ada stop kontak!”, “Jangan mainan piring beling!”. Anak bebas bergerak, berlari, memanjat dan melakukan hal-hal lainnya di ruangan tanpa membuat orangtua khawatir.
2. Structure and Order
Ruangan yang teratur akan membantu anak untuk belajar dengan baik. Sebaliknya, ruangan yang berantakan dapat mengacaukan fokus anak untuk belajar karena pikiran anak akan terpecah-pecah (fragmented). Sadar banget nih, dengan adanya anak-anak di rumah, tentu tidak mudah membuat kondisi rumah selalu rapi. Yang penting, tidak terlalu banyak barang yang dapat mengganggu konsentrasi anak.
3. Beauty
Ruang-ruang kelas Montessori umumnya indah untuk dipandang. Ruang yang terang dengan pencahayaan alami, sirkulasi udara yang bagus, warna pastel menumbuhkan rasa aman dan nyaman. Begitu pula dengan suasana rumah yang hangat, terang, dan indah.
Di postingan kali ini, saya tidak akan berbicara tentang prepared environment secara mendalam, namun dasar-dasarnya dapat kita ambil sebagai prinsip sebelum memulai home decor yang ramah anak. Jadi, jangan sampai berlomba-lomba untuk aesthetic namun ternyata malah menyulitkan anak untuk mengeksplorasi dan belajar.
Baca juga: Tips Dekorasi Rumah Untuk Hadirkan Suasana Liburan
Persiapan Sebelum Memulai Home Decor Ramah Anak

Berdasarkan pengalaman saya, ada beberapa hal yang sebaiknya dilakukan sebelum memulai home decor, yaitu:
1. Decluttering
Wajib! Penting! Mungkin, ini adalah tahapan paling panjang yang harus dilakukan sebelum memulai aktivitas home decor. Dengan decluttering, kita dapat melowongkan tempat untuk barang baru yang sekiranya diperlukan.
Baju-baju anak yang masih bagus namun kesempitan? Sumbangkan ke yang memerlukan. Buku-buku yang sudah lama tidak tersentuh? Sebaiknya didonasikan ke yang membutuhkan.
Decluttering dilakukan menyeluruh ke semua isi rumah, mulai dari kamar tidur, kamar anak, ruang keluarga, dapur, teras, hingga gudang. Dengan decluttering, kita menjadi paham barang apa saja yang kita punya, mana yang sudah tidak terpakai dan mana yang masih bermanfaat. Hal tersebut akan mencegah kita untuk membeli barang secara impulsif dan berlebihan.
2. Tetapkan Ruangan yang Akan Dibenahi
Tidak perlu ngoyo untuk langsung membenahi seluruh ruangan. One step at a time. Kira-kira, ruangan mana yang paling perlu untuk dibenahi? Apakah ada penggunaan ruang yang tidak efektif sehingga membuat penghuni menjadi tidak nyaman?
Sebagai contoh, sebelumnya teras belakang rumah saya jadikan jemuran dan parkiran sepeda motor. Akibatnya, penampilan rumah menjadi kurang sedap untuk dipandang. Bangun tidur, buka jendela langsung lihat pemandangan yang “kurang indah” tersebut. Mood jadi kurang bagus dan butek aja rasanya.
Padahal, teras belakang tersebut berhadapan langsung dengan taman. Tentu asyik jika bisa duduk di teras sore-sore sambil bersantai memandangi taman. Akhirnya, teras belakang saya tata ulang dan difungsikan sebagai area santai.

Jemuran saya pindahkan, dan saya tambahkan kursi untuk bersantai dan tanaman hias untuk pemanis. Voila, jadinya sekarang hobi duduk di teras belakang sore-sore sama anak 🙂 Teras belakang juga jadi bisa dimanfaatkan menjadi space untuk berenang anak.
Apabila ada space kosong atau kurang tertata, bisa juga dibenahi agar dapat menjadi pojok bermain si kecil. Tentu ia akan lebih senang apabila ada sudut ruangan yang dikhususkan untuk dirinya.

Baca juga: 5 Cara Produktif Isi Waktu Luang Saat #DiRumahAja
3. Kenali Fase Tumbuh Kembang Anak
Apakah anak senang aktif-aktifnya mengeksplorasi lingkungan? Misal, merangkak, memanjat, menjatuhkan barang, memasukkan barang ke mulut, atau mengacak-acak isi lemari? Hal ini harus kita observasi untuk menentukan jenis home decor apa yang akan dibeli.
Jika anak suka merangkak dan memanjat, maka pastikan tidak ada barang berbahaya di atas meja, contohnya vas keramik atau pajangan kristal. Pastikan juga TV dipasang di dinding dengan wall bracket, dan lemari diberi rantai pengaman ke dinding agar tidak menimpa anak ketika dipanjat.
Apabila anak sedang senang meraih/ menarik barang-barang, maka home decor yang paling aman adalah pajangan dinding. Letakkan pajangan jauh atau lebih tinggi dari jangkauan anak. Apabila harus menaruh barang di tempat tinggi seperti atas kulkas, dispenser, atau lemari, gunakan keranjang agar lebih rapi.

Umumnya, anak-anak akan penasaran dan mengeksplorasi hal baru yang berada di rumah mereka, termasuk printilan home decor. Hindari pajangan yang bersifat tajam, mudah pecah, atau dapat melukai anak. Home decor berbahan serat alam bisa menjadi pilihan. Selain ramah lingkungan, harganya juga relatif bersahabat.
4. Tetapkan Budget
Yang tak kalah penting, tentukan budget agar tidak kebablasan dalam berbelanja. Nggak enak kan rasanya kalau budget untuk beli beras terpakai untuk beli macrame estetik 🙂 Tentukan budget sesuai dengan kemampuan, tidak perlu memaksakan diri yaa.
Tips Memilih Home Decor Ramah Anak
Agar pemilihan home decor tidak mubazir dan sia-sia, berikut ada 3 tips singkat dari saya:
1. Keep It Simple

Bagi keluarga dengan anak-anak, slogan “keep it simple” sebaiknya dijadikan acuan dalam mendekorasi rumah.
Pernah nggak, lihat akun Instagram atau Pinterest yang isinya “rumah aesthetic”? Rumah dipenuhi dengan pajangan meja, dinding, berbagai jenis karpet, gantungan-gantungan, dan hiasan lainnya. Bagus sih, keren sih buat di-upload di Instagram, tapi apakah cocok untuk anak-anak? Dear parents with kids, NO. We’re not going that way.
Jika dekorasi rumah terlalu rumit, maka sesuai dengan prinsip Montessori’s Prepared Environment, anak akan kehilangan kebebasannya untuk mengeksplorasi lingkungan rumah. Mungkin ia tidak bisa berlarian dengan leluasa karena rumah penuh dengan berbagai furnitur dan pajangan. Dekorasi yang terlalu rumit juga dapat membuat anak kehilangan fokus karena perhatiannya terpecah-pecah.
2. Hiasan Dinding Adalah Kunci
Agar hiasan home decor tidak dijadikan mainan anak, maka tempatkan di area yang tidak bisa dijangkau anak, misalnya di dinding. Menghias dinding dengan placemat/ alas piring berbahan anyaman dapat membuat ruangan terlihat hangat dan segar. Hiasan dinding macrame dan rak dinding/ floating shelves juga bisa dijadikan pilihan.
3. Libatkan Anak Dalam Pemilihan Elemen Home Decor
Agar anak merasa pendapatnya penting dan dihargai, libatkan anak dalam pemilihan elemen home decor. Bagaimana caranya? Misalkan, kita bisa tanyakan pendapat anak mengenai bagaimana ia ingin mendekorasi kamarnya. Apakah ia ingin memasang stiker dinding? Atau mungkin poster pendidikan? Apakah ia butuh rak buku?
Dengan demikian, anak akan merasa bangga bahwa ia diberikan kesempatan oleh orangtua untuk menentukan pilihan. Melibatkan anak dalam pemilihan home decor juga akan meningkatkan jiwa kepemilikan anak, sehingga ia akan lebih menjaga barang tersebut.
Tempat Membeli Home Decor
Dimana sih tempat membeli barang-barang home decor ramah anak yang bagus dan harganya terjangkau? Jawabannya tak lain dan tak bukan adalah di Shopee!

Hampir seluruh barang-barang home decor di rumah saya dibeli di Shopee. Di Shopee, saya menemukan banyak sekali barang-barang home decor buatan lokal yang bagus dan harganya relatif terjangkau. Cukup search dengan keyword “home decor”, dan voila! Muncul deh ribuan rekomendasi produk home decor yang cantik-cantik. Harganya berkisar antara puluhan ribu sampai yang paling mahal ratusan ribu.

Kalau toko favorit saya untuk membeli barang-barang home decor di Shopee adalah Dry.Living dan NADA Store. Berlokasi di Yogyakarta, keduanya menjual barang-barang dekorasi yang berbahan serat alam seperti eceng gondok, mendong, rotan, banana fiber, dan masih banyak lagi.

Dijamin membuat rumah kamu menjadi aesthetic seketika bak villa-villa di Bali. Selain itu, barang-barang dekorasi yang berbahan serat alam umumnya memiliki tekstur yang empuk dan tidak tajam sehingga aman untuk anak.
Dengan membeli produk lokal di Shopee, kamu juga turut berperan serta dengan memajukan perekonomian lokal dan mendukung UMKM yang ada di Indonesia. Jadi, sudah siap untuk dekor rumah?
Tulisan ini diikutsertakan dalam kontes Blog Shopee #NgeblogDariRumah
Referensi:
- Kingsley Montessori School. 2018. Prepared Environment. Sumber
- Shopee.co.id
Keren-keren bgt hiasan-hiasannya. Furniturenya, bikin betah di rumah say..
Terima kasih Mba Laila, alhamdulillah harus betah-betahin diri di rumah selama pandemi 😀
Setelah baca ini, jadi makin punya alesan buat suka banget sama konsep rumah minimalis..
Tentunya rumah minimalis dengan pencahayaan, sistem listrik, dan hiasan yang ramah untuk anak..
Makasih infonya 🙂
Sama-sama Mbak 🙂
Nice artikel Mba!
Aku rasa gak anak-anak doang nih yang butuh ini tapi orang dewasa juga hahaha, apalagi sejak pandemi, kebanyakan di rumah doang harus bikin senyaman mungkin biar enggak bosen dan capek selama di rumah.
Dari proses diatas jujur yang paling sulit itu adalah decluttering, soalnya kadang pas milah-milah malah banyak barang yang “sayang dibuang” ujung-ujungnya gak ada juga yang diberesin ♀️
Haha betul, buatku proses yang paling lama juga decluttering karena memang susah melepaskan ikatan emosional ke barang-barang tertentu,
jadi intinya dengan menata home decore selain membuat suasana nyaman, tapi juga menghadirkan nuansa yang bikin kita betah.
Betuul
wah bisa jadi referensi nih buat di masa depan hehe
Bagus banget dan aku suka dengan dekorannya, tapi sayangnya aku belum punya anak dan istri. huhuhu
Kenali Fase Tumbuh Kembang Anak
Poin ini sangat penting menurut saya untuk jadi pertimbangan, apalagi kalau membelinya ketika masih memiliki anak pertama, okelah dianya tidak masuk dlm kategori terlalu aktif, namun ketika sudah membeli lalu memiliki anak lagi dan ternyata agak lebih sedikit aktif dari kakaknya, wah bias repot nih pasti.. 😀
Mungkin mau dekor kamar sendiri biar makin nyaman, Mas 😀
makasih tipsnya, ruang anak harus ada space yang luas ya
Bisa disesuaikan dengan kondisi rumah, Mba 🙂
Hanya satu kata “KEREEEN”… Semoga menang kompetisinya Mbakku…
Amiin, terima kasih ya!
Pengen bangett nti kalo punya rumah sendiri mau main homedecor juga pastii. Unyu2 yaa mbaa kwkww berasa betaah pasti di rumah aja
Iyaa kudu cari cara gimana biar betah di rumah 😀
Keren nih tipsnya. Boleh dicoba setelah punya rumah sendiri.. harus dibookmark
Menarik banget Kak. Bisa dicoba nih tipsnya nanti. Makasih kak
Wahhh rumah jadi lebih menarik dan estetik dengan pemilihan barang untuk anak.. Bisa dicoba nih hhe
Aaa, bagus banget home decornya… cute and children friendly
Saya sadar diri rumah masih ala kadarnya, kalau mau didekor kok malah jadi amburadul yah :'(
Duh rasanya gatel banget kalau udah buka-buka shopee dan lihat perintilan untuk home decor! Auto pengen checkout, hehe..
penting banget nih kalau masih punya nak kecil, pilihan decor rumah bener-bener harus di sesuaikan ya biar anak-anak juga nyaman kita juga gak was-was dekorasinya rusak, wkwkwk
Item home decor di Shopee lucu-lucu, estetik banget.
Diajmin anak-anak bakal aedm ayem di rumah kalau rumah di dekor dengan ciamik, tiap sudut dan space ruangan di tata dengan cita rasa yang ramah anak.
Diani, rumah kamu kece banget ya. Kalau dibandingkan rumahku yang berisi tiga anak itu aku jadi insecure. Cita2 mau homedecore udah dadah babay aja wis selama masih ada yang suka bongkar-bongkar, hahaha
Mbaaa, in love bgt sama rumahmu, OMG pengen sekali bisa dekor rumah, tapi masih maju mundur terus declutteringnya hahha harus di ikhlas ikhlasin barang2 yang memang udh ga kepake memang ya.
rumahnya apik banget mba, seneng deh liatnya, nice home decornya, apalagi kalo punya anak kecil ya gitu deh yaa harus banyak space buat area mereka main
Baru tau aku mbak istilah prepared environment ini. Ternyata kalau udah punya anak banyak sekali perintilan yang harus dipikirkan. Hehe. Sebenernya aku pun suka sama room decor aesthetic gitu, cuma aku mikir lagi, apakah barang-barang itu memang aku butuhkan? Btw dekorasi rumahnya bagus mbak, kelihatan nyaman banget.
Baru tau aku mbak istilah prepared environment ini. Ternyata kalau udah punya anak banyak sekali perintilan yang harus dipikirkan. Hehe. Sebenernya aku pun suka sama room decor aesthetic gitu, cuma aku mikir lagi, apakah barang-barang itu aku butuhkan? Btw dekorasi rumahnya bagus mbak, kelihatan nyaman banget.
Makasi mba Diani, aku semakin mantap nih buat dekor ulang rumah. Sumpek euy kebanyakan perabotan. Lagi mikir decluttering dulu nih, baru bisa lanjut ke tahap lainnya.
Ini sih bisa diterapkan buat orang dewasa juga kak, karena urusan home decor pasti ingin yang membuat kitanya nyaman. Apalagi karena daku belum berkeluarga, bisa diterapkan nih hehe
Aku baru bisa punya 2 kamar baru setahun ini. Itu juga karena masih ngontrak. Satu kamar untuk anak-anak, mereka yang dekor sesuai keinginannya. Yang pasti wajib ada rak buku mini, kursi dan meja untuk mereka baca buku haha.
Aku udah kepikiran sebenernya mau bikin pojok2 anak supaya mereka bisa bebas eksplorasi. Tapi ntahlah mood kok ga muncul2 . Yg ada planning doang. Aku suka tadi pojok main anak di rumahmu mba. Jadi pengen bikin yg begitu . Bener sih, selagi masih ada anak kecil di rumah, design yg bagus pasti yg simple. Biar ga kuatir juga anak2 bakal jatuh ATO mecahin barang
Iyaa, bisa kepikiran berhari-hari kalau anak mecahin pajangan estetik, mending yang aman-aman aja