Update per 9 Juni 2018 berdasarkan Surat Edaran Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 no 7 tahun 2020
Setengah tahun sudah kita lewati di 2020, tapi pandemi COVID-19 belum menunjukkan tanda-tanda perbaikan. COVID-19 mengubah hampir seluruh tatanan hidup kita tentang bagaimana cara bersosialisasi, berbelanja, berolahraga, hingga bepergian dengan tetap mengikuti protokol kesehatan.
Buat kamu Travelers yang terpaksa harus bepergian menggunakan pesawat udara karena alasan kedinasan atau alasan penting lainnya, berikut adalah panduan untuk terbang di kala pandemi dirangkum dari Surat Edaran Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 no.7 tahun 2020.
Baca Juga: 4 Alasan bandara Harus Tetap Buka di Tengah Pandemi COVID-19
Ketentuan ini cukup berbeda dengan ketentuan sebelumnya yang hanya memperbolehkan orang dengan keperluan tertentu untuk melakukan perjalanan udara. Merujuk pada peraturan baru ini, kini penumpang umum dapat melakukan perjalanan udara dengan tetap mematuhi protokol kesehatan. Simak baik-baik ya.
Kriteria dan Persyaratan Calon Penumpang
1. Membawa KTP atau identitas lain yang sah. Kalau ini sih sudah pasti ya, naik pesawat waktu nggak ada COVID-19 pun ini merupakan syarat yang wajib dipenuhi oleh calon penumpang.
2. Surat keterangan uji tes Polymerase Chain Reaction (PCR) dengan hasil negatif yang berlaku selama 7 hari atau surat keterangan uji Rapid-Test dengan hasil non reaktif yang berlaku 3 hari pada saat keberangkatan.
3. Surat keterangan bebas gejala seperti influenza bagi daerah yang tidak memiliki fasilitas tes PCR/ rapid test
4. Mengunduh dan mengaktifkan aplikasi PeduliLindungi pada telepon seluler (AppStore dan PlayStore).
5. Khusus untuk penerbangan internasional wajib melakukan tes PCR.
Wajib: Datang ke Bandara Lebih Awal

Oleh karena adanya pemeriksaan tambahan dokumen persyaratan oleh petugas kesehatan dari Gugus Tugas/ KKP (Kantor Kesehatan Pelabuhan), maka sebaiknya kamu tiba di bandara jauh lebih awal (4 jam sebelum waktu penerbangan) untuk menghindari antrean.
Baca Juga: 12 Kesalahan yang Sering Dilakukan Penumpang Pesawat
Pada saat kamu memasuki area keberangkatan bandara, petugas akan langsung mengarahkan kamu untuk menuju pos pemeriksaan dokumen kesehatan sebelum kamu diperbolehkan untuk check-in dan drop bagasi. Di beberapa bandara, prosedur pemeriksaan dokumen dilaksanakan secara berlapis, so make sure you have enough time.
Yang Perlu Diperhatikan Saat Berada di Bandara dan Pesawat

1.Physical Distancing. Pihak bandara umumnya telah memberikan marka-marka agar penumpang dapat melakukan physical distancing. Patuhi marka tersebut dan jangan coba-coba melanggar atau menyerobot antrean. Patuhi peraturan physical distancing di pesawat sesuai dengan panduan awak kabin.
2. Gunakan masker dengan benar. Dalam kondisi apapun, masker tidak boleh dilepas untuk mencegah potensi penyebaran virus. Jadi, jangan pakai masker tapi dipelorotin hingga ke dagu. Sama saja bohong, bwangg.
3. Usahakan menggunakan pakaian lengan panjang dan minimalisir penggunaan aksesoris untuk menghindari kontak dengan virus.
4. Sering cuci tangan atau gunakan hand sanitizer. Jangan lupa membawa tisu basah, tisu kering, dan perlengkapan lain yang sekiranya dibutuhkan.
5. Simak dan patuhi arahan petugas. Oleh karena banyaknya step yang harus dilewati, senantiasa simak dan patuhi arahan petugas baik pada saat hendak berangkat maupun tiba di tujuan. Bila ragu, jangan sungkan untuk bertanya.
Baca Juga: Fakta-Fakta tentang Penerbangan yang Wajib Kamu Tahu
Travelers, itu dia panduan untuk terbang di kala pandemi. Semoga, bagi kamu yang harus terbang di masa seperti ini diberikan kemudahan dan kelancaran untuk perjalanannya ya. Jangan lupa tetap patuhi protokol kesehatan.
Have a nice flight! 🙂
Sedih aku :(. Ntah kapan bisa terbang LG kalo begini. Mba, itukan syarat utk perginya. Kalo misalnya katakan aku ke Jepang 3 Minggu, trus utk balik LG ke JKT , hrs tes juga pcr di Jepang ga sih? Krn pasti surat yg dari Infonya udh ga berlaku kan.
Ini kayaknya Utk bisa traveling lg memang butuh waktu lama sih :(. Sampe bener2 normal. Berdoa banget vaksin bisa kluar.
Iya harus tes lagi Mba karena PCR cuma berlaku 7 hari aja. Aku kayanya ga bakalan traveling dulu dalam waktu dekat Mba, ga mau ambil risiko 🙁
Kangen banget naik pesawat! Kapan ya bisa terbang lagi tanpa perasaan was-was 🙁
Tetap semangat buat semua petugas bandara dan pesawat.
Iya sama.. kayanya masih lama deh kita bisa pergi tanpa waswas corona.
Untuk bisa terbang lagi sepertinya lebih aman setelah suasana normal ya Mba. Risknya cukup tinggi saat ini.
Iya Mba.. padahal udah kangen banget traveling.
Kemarin aku sempet baca berita.. penumpang dari jakarta menuju padang & manado ternyata positif covid 19 pdhl udah dpt izin layak terbang karena udah ikut rapit test & swab.. entah 2 org itu tertular di mana & kayaknya baru2 aja kenanya.. mungkin 1 hari atau beberapa jam sblm penerbangan.. huft serem
Iya itu serem banget sih, aku juga baca beritanya. Bayangin dia udah nularin berapa banyak orang sepanjang perjalanan 🙁
Perasaan was-was pasti ada, yang penting tetep ikuti protokol kesehatan ya, dan pastinya jaga imunitas tubuh dan berdoa juga biar tetap tenang
Betul Mba, semoga pandemi ini segera berlalu.
Temanku ada yang sudah bikin nih surat keterang negatif Covid-19 karena dia memang harus kembali bekerja ke negara tetangga tapi bukan TKI ya. Hahahahahaa… Kalau aku sih lebih memilih di rumah saja dulu dan kalau mau pergi nanti-nanti saja kalau memang sudah normal bukan new normal.
Iya benar mbak, melihat kondisi sekarang yang benar-benar tidak bisa diprediksi karena kurva masih menanjak naik tapi kebijakan sudah dilonggarkan. Mending cari aman dan di rumah saja.
Sekarang harus prepare kebih exstra ya kalau mau terbang. Aku pribadi karena gda kepetingan selain liburan jadi di tunda dulu aja deh sampe semua membaik. Sedih yaa dengan keadaan sekarang.
iya betul Mbak sedih banget, banyak maskapai menghentikan operasional penerbangan juga dan pegawainya dirumahkan. Semoga kita berkesempatan traveling lagi.
Bermanfaat banget mba Dian, lebih ribet ya masa pandemi
tapi juga memang harus teges begini biar aman masyarakat kita ya
ya Allah moga pandemi ini lekas musnah
Makasih Mba Nyi.. Iya harus tegas banget Mba, sedih liat kurva pandemi di Indonesia masih merangkak naik.
semoga segala prosedur dan protocolnya bisa dijalankan dengan baik oleh semua pihak biar pandemi ini segera berakhir juga pergi2an tanpa rasa khawatir lagi
Amiin, iya betul Mba.. sekarang sekadar mau ke supermarket aja khawatir banget.
Baca ini aku jadi keinget temenku yang terdampar disini selama berbulan-bulan dan gak bisa pulang ke kampungnya. Kayaknya aku harus bagiin tulisan ini ke dia. Thank you for sharing mbak❤️.
Kasihan ya Mba 🙁 Ga kebayang kalau jadi anak rantau, atau suami yang ga bisa ketemu istri dan anak-anaknya karena pandemi ini. Makasih ya Mba sudah bantu share 🙂
huhuu.. harga tes PCR nya sama tiket pesawat hampir sama 🙁 semoga semua lekas membaik dan bisa nyaman kemana saja yaa 🙂
Iya betul Mba mahal sekali. Memang untuk biaya tes di Indonesia ini masih menjadi kendala.
Kayaknya baru kemarin Temenku yang jadi pramugari say goodbye for a while sama pesawat. Ternyata udah dibuka lagi yah :’) Tapi bagaimanapun memang kehidupan harus terus berjalan ya. Protokol kesehatannya harus banget diperketat
Betul Mba, apalagi kalau pramugari kan bakal ketemu banyak orang dari berbagai macam daerah, jadi memang bener2 harus dijaga protokol kesehatannya.
Ya ampun ternyata susah juga kalau mau bepergian, banyak juga yestnya. Tiketnya murah tapi test perjalanannya yang mahal ..hee mau mudik ke kampung jadi ga jadi. Terimkaasih informasinya ..
Sama-sama Mba.. kayanya memang lebih baik kita diam dulu di rumah..
huhuhuh, mikir berulang kali deh kalau mau terbang di saat pandemi seperti ini, kelengkapannya banyak bener, lagian kalau gak urgent amat mending di rumah ajalah, tunda travelingnya dulu.
Mamaku aja nih sampe sekarang masih “terkurung” di Jakarta karena pandemi ini, padahal Beliau udah rindu banget ama rumahnya sendiri, apalagi kangen main ama cucu-cucu kecilnya nih.
moga pandemi ini segera berakhir, hikss. Aamiin.
Ya ampuun iya banyak juga orang-orang yang terperangkap di suatu daerah dan ngga bisa balik karena pandemi ini ya. Semoga langkah kita semua dimudahkan dalam menghadapi si corona ini 🙂
sepertinya aku belum siap kalau harus pergi dengan transportasi pesawat maupun kereta api, kadang perginya bisa bolak balik, mayan juga ongkos testnya
kalau ke kota sebelah sepertinya milih bawa kendaraan sendiri dan sekarang proses masuk ke kota lain juga terbilang mudah
Betul Mba, aku kayaknya juga belum siap buat traveling lagi. Selain karena biaya tesnya yang mahal, juga belum sanggup dengan resikonya jika terpapar penyakit di perjalanan.
Waw saya baru dengar soal tes PCR. Dan kata mentemen yg komen harganya ekspencip yah? Makin susah mau terbang nih, perusahaan juga kalau mau suru dinas juga nyiapin budgetnya lebih lebih dong yah.
Btw, oersyaratan ini khusus perjalanan dinas ya Mba Diani? Apakah kalau buat traveling ada syarat tambahan? Terus kalau pulang, masih berlaku karantina dua minggu gak yah?
Betul, untuk PCR memang harganya mahal. Tapi sekarang beberapa daerah tujuan memperbolehkan rapid test (tidak wajib PCR). Persyaratan tersebut berlaku untuk semua tujuan perjalanan ko, ngga untuk yang dinas aja, jadi penumpang umum juga sudah bisa naik pesawat 😀 Untuk karantina saya kurang tahu, tapi untuk kesehatan bersama kayaknya mending karantina dulu ya..