Hi Travelers, udah lama nih nggak update di blog. Alasannya tak lain dan tak bukan adalah nggak bisa fokus nulis karena pregnancy symptoms yang kian parah. Serius, mikir aja saya nggak bisa.
Mohon maaf mungkin postingan ini akan menjadi kurang berfaedah karena sejujurnya saya cuma ingin berkeluh-kesah mengenai pandemi yang beberapa bulan ke belakang ini menghantui kehidupan kita, yaitu COVID-19 alias Corona Virus. Well, di sini saya nggak akan mengkritik pemerintah perihal penanganan pandemi ini. Udah capek ngoceh terus di Twitter. Hehehe.
COVID-19 pada awalnya merebak di Wuhan, China kemudian perlahan menyebar ke seluruh dunia. Saya pikir, Indonesia gak bakal terjangkit virus mematikan ini, tapi ternyata kenyataan berkata lain. Saat ini, sudah ratusan orang yang terjangkit COVID-19 di seluruh penjuru nusantara. Bahkan, Indonesia memiliki death rate yang cukup tinggi jika dibandingkan dengan negara-negara lain. Sungguh mengerikan.
Akibat COVID-19 sungguh tidak main-main. Orang-orang memborong dan menimbun bahan pokok, masker, hand sanitizer, bahkan sarung tangan lateks dan alcohol swabs. Menimbun bahan pokok menurut saya sangat egois, karena banyak orang yang tidak mampu melakukan hal tersebut karena alasan finansial. Jadi, kalau bahan pokok langka di pasaran, orang-orang dengan perekonomian menengah ke bawah harus cari bahan pokok ke mana? 🙁
Saya juga nggak ngerti, pada borong hand sanitizer, sarung tangan lateks dan alcohol swabs itu buat apa sih? Kan tinggal cuci tangan pakai sabun. Paling konyol adalah alcohol swabs yang dipakai untuk membersihkan HP (???!). Sarung tangan dan swabs tersebut peruntukannya adalah untuk alasan medis.
Coba bayangin aja kalau pasien hendak diinfus atau diambil darah, lalu gak ada alcohol swabs yang tersedia. Atau, penderita diabetes yang harus suntik insulin setiap harinya. Well, almarhum Ayah saya harus disuntik insulin setiap harinya. Saya menjadi sedikit merasa beruntung (?) karena Ayah sudah pergi sebelum pandemi ini menjadi parah. Gak kebayang betapa menderitanya beliau jika harus mengalami kondisi ini di tengah rasa sakitnya.
Yang terakhir, karena COVID-19 saya jadi gak bisa jalan-jalan. Sebagai seorang travel blogger, tentu jalan-jalan sangat penting buat bikin tulisan. LOL. Gak jalan berarti gak ada tulisan 😀 Sekarang jalan-jalannya cuma ke dapur, kamar mandi, ruang makan. Paling jauh ke supermarket 1 atau 2 minggu sekali buat belanja kebutuhan.
Weekend gak bisa jalan-jalan, gak bisa ketemu teman atau saudara. Gak bisa makan di luar, serba terkungkung di dalam rumah. Rasanya sumpeek banget, hehe. Tapi nggak apa-apa, hal ini harus kita lakukan demi menekan laju virus COVID-19.
Saya nggak tau sampai kapan kita bakal terombang-ambing dalam ketidakpastian seperti ini. Sampai kapan kita bakal mengurung diri di dalam rumah dan melakukan physical distancing. Sepertinya belum ada titik terang di ujung terowongan pandemi ini, di Indonesia.
Semoga kita, keluarga kita, sahabat-sahabat dan teman kita senantiasa diberikan kekuatan dan kesehatan untuk menjalani semua ini. Jangan lupa doakan para pahlawan kita, para garda depan petugas medis yang berjuang tak kenal lelah untuk menyembuhkan para pasien.
Sebagai orang yang biasa keluar rumah trus sekarang harus stay dirumah all day emang cukup mengguncang… Hehehe Semoga wabah ini segera berakhir 🙂
Amiin ya Allah, pengen Ramadhan dan Lebaran dengan tenang.
Aku pun lagi doa yang kenceng semoga keadaan segera membaik. Banyak banget event yang batal, terutama jalan-jalan dan mudik. Semua ditunda demi kebaikan bersama. Semangat ya mbak!
Betul, jalan-jalan sih terutama 😀 Semangat juga Mbak..
Wah iya nih. Sedih bgt rasanya karena adanya Covid-19 jadi banyak rencana yang harus ditangguhkan. Tapi banyak hal baik juga yg bisa diambil dari pandemi ini, si bapak jadi punya waktu lebih banyak sama anak-anak. Semoga kita selalu diberi kesehatan ya Mbak. Salam kenal
Salam kenal Mbak, semoga sehat selalu..
Aamiin ya rabbal aalamiin, semoga para tenaga medis diberi kesehatan dan kemudahan, juga untuk keluarganya. Iya, gemes juga lihat fenomena berlebihan orang yang maksudnya sih mungkin baik ya melindungi diri, tapi jadi enggak tepat.
Amin Mba.. tenaga medis butuh banyak support dan doa.
Aku juga sedih sama pandemi ini. Kesel juga karena penanganan yg lamban dari pemerintah. Udah gitu org2 Indonesia santuy bgt. Masih aja pada ngumpul, jalanan juga ga berubah jadi sepi. Ya Allah, semoga badai cepat berlalu. Aamiin
aku sebel banget sama yang masih nongkrong-nongkrong di luar seolah gak terjadi apa-apa. Sungguh selfish. Padahal kami keluar rumah seminimal mungkin buat memutus rantai penularan.
Semoga semua akan baik-baik saja. Semangat menulis sampai batas waktu kiamat tiba. Salam Literasi
amin..
Aamiin. Itulah selalu ada hikmah di setiap kejadian. Anggap saja semua ini pelajaran. Orang mau lulus kan harus lewatin ujian dulu hehehe
Iya betul Mba, kita semua pasti bisa melewati ini.
semoga semuanya ada berkah dari setiap kejadian ya dari covid-19 ini, semoga badai ini segera berlalu ya
amiin ya robbal alamin Mba..
Barakallah Mbak. Sehat dan lancar yah persalinannya
I feel you..
Semoga wabah covid19 lekas berakhir, sebelum Ramadhan tiba :’)
Amiin.. terima kasih atas doanya ya Mba 🙂 iya Mba.. amin ya rabbal alamin, pasti banyak yang kangen sama ortu dan keluarga di perantauan.
semoga semuanya cepet membaik ya seperti biasa, sedih bgt dgn kondisi ini semua akses jd terbatas
Amin Mbak.. iya, mau ngapa-ngapain nggak bisa.
Iya, sedih banget kalo inget keadaan sekarang ini. Kita gak bias ke mana2. Aku juga kayaknya gak bakalan bias ketemu ortu nanti lebaran. Curiga belom steril deh lingkungan kita. Tapi disabarin aja deh. Ini cara Allah supaya kita bias dekat dengan orang2 rumah. Dan masa bagi bumi kita untuk membersihkan lingkungan. Semoga semua segera kembali seperti sedia kala.
Betul Mbak.. sedih, mau kemana-mana nggak bisa, jadi parno. Hiks. Semoga bumi kita menjadi lebih baik setelah pandemi ini ya.
Saya juga gagal paham kenapa orang beli hand sanitizer gtu. Padahal cuci tangan pakai sabun lebih efektif. Skrng itu jd barang langka. Wes gak usah dibeli biar penimbun2 itu rugi besar.
Betul Mbak.. kesel banget aku sempat lihat di postingan, ada olshop yang jual masker dengan harga selangit, mamerin jumlah saldonya yang fantastis dengab status “Thanks corona, sering-sering ya” :(((
Banyak mengambil hikmah dari pandemi corona, setiap sudut rumah jadi bersih disemprot dengan disinfektan, jadi lebih disiplin dan lebih hati-hati sekarang dan lebih banyak di rumah ya
Betul Mbak. Setiap sudut rumahku sekarang dibersihkan dengan disinfektan. Hikmahnya juga sekarang sangat menjaga higienitas seperti rajin cuci tangan dll.
Mbak, i feel you! Sekarang ini keluar rumah buat berjemur. Udah lama enggak jalan-jalan tapi ya disyukuri aja lebih banyak waktu buat keluarga.
Iya Mbak.. sampai lupa rasanya jalan-jalan.. hehehe 🙂 Semangat ya Mbak.
Aamiin Ya Rabb..dari tgl.14 aku stay di rumah, ngurus 4 anak, kerjaan banyak off, didera was was wabah Corona. Ini sungguh mengerikan bagai mimpi buruk. Semoga Allah meringankan kesulitan kita semua aamiin
Ya Allah Mbak hebat banget bisa ngurusin 4 anak + kerjaan, aku baru 1 anak aja + 1 di perut udah kewalahan, semangat mba..
Aku yang biasa di rumah juga merasa tersiksa mbak, biasanya kalo bosen tinggal jalan-jalan aja. Tapi di kondisi kayak sekarang gak memungkinkan buat sering-sering hangout. Eh iya, soal masker, hand sanitizer, sarung tangan lateks, dan alkohol swab menurutku orang2 pada keterlaluan sih. Semoga aja keadaan semakin membaik ya mbak, biar gak terus2an seperti ini.
Iya Mbak, aku juga biasa di rumah, pergi pas weekend aja udah cukup. Tapi sekarang bener-bener gak bisa kemana-mana.
I feel you mbak, memang kondisi saat ini yang tidak menentu dan belum ada titik terang membuat kita harus banyak banyak sabar dan selalu berdoa ya.. InshaAllah ini kondisinya akan kembali normal dan kita bisa beraktifitas seperti biasa ya mbak
Iya Mbak.. betul.. harus banyak-banyak sabar, ikhtiar menjaga diri, dan tawakkal ya Mba
Sedih ya, disaat genting kaya gini orang2 malah pada panic buying jadi barang2 yg penting dan dibutuhkan jadi langka dan yg membutuhkan malah jadi sulit buat dapetin barang itu.
Betul, masih banyak orang yang kurang beruntung dibandingkan kita.
Sedih ya disaat kaya gini orang2 malah pada panic buying. Akhirnya barang2 yg dibutuhkan jadi langka dan orang2 jadi kesulitan dapatinnya.
Semoga covid 19 ini bisa segera diatasi ya Mbak. Banyak yang terdampak dengan wabah corona ini. Semoga gugus terdepan penanggulangan corona ini senantiasa diberi perlindungan dan pertolongan, sehat dan semangat selalu
Amiin.. betul Mbak, para tenaga medis sangat berjasa besar..
Banyak hikmah yang bisa kita ambil dari adanya kejadian ini, misalnya lebih banyak kebersamaan dengan keluarga, lebih menjaga kebersihan, lebih berinstropeksi diri telah melakukan banyak dosa.
Benar Mbak, jadi banyak waktu buat introspeksi diri dan merenung..
Semoga masa ini segera berakhir ya mba, dan kita bisa kembala beraktivitas seperti sedia kala. Aku pun rindu ngemall. Hahahaha. Udah khatam nih muterin rumah.
Sama Mbak, sampai udah gak tau mau beres2 apa lagi.. hehe
Memang jadi nggak menyenangkan dengan kondisi ini, hanya saja tetap diambil hikmah positifnya, dan kembali berserah diri hanya kepada Allah Swt
Benar mba.. semoga keadaan kian membaik
Serm banget ya wabah pandemik ini, ga kebayang dan tidak terpikirkan kejadian yang menyebabkan kota kita di karantina ..semoga cepat berlalu
Iya Mba.. semangaat 🙂
Semoga cobaan ini segera berlalu. Amin.
amiin ya Rabbal alamin..