Beberapa waktu yang lalu, cukup santer berita mengenai pilot maskapai Batik Air yang pingsan saat hendak mendaratkan pesawat di Bandara El Tari Kupang. Pilot tersebut diduga terkena serangan jantung saat sedang menerbangkan pesawat. Kondisi dimana pilot tidak mampu menerbangkan pesawat karena alasan tertentu dinamakan pilot incapacitation.
Bayangkan ketika kamu naik pesawat dan kemudian kapten tak sadarkan diri. Ketika hal tersebut terjadi, umumnya kopilot akan memanggil awak kabin senior untuk menanyakan apakah ada dokter di dalam kabin agar dapat dilakukan tindakan penyelamatan, serta kendali pesawat diambil alih oleh kopilot.
Baca Juga: Cara Menjadi Seorang Pilot
Oh ya, bagi kamu yang berprofesi sebagai dokter, sebaiknya cantumkan gelarmu di dalam tiket untuk mempermudah koordinasi apabila terjadi hal darurat semacam ini.
Obvious & Subtle Incapacitation
Pilot incapacitation terbagi menjadi 2 jenis, yaitu obvious (jelas/ terlihat) dan subtle (samar) sumber: ilmuterbang.com. Obvious maksudnya kondisi pilot terlihat jelas tidak mempu mengemudikan pesawat seperti pingsan atau bahkan meninggal dunia. Pilot Batik Air, dalam hal ini mengalami pilot incapacitation obvious. Sementara, yang berbahaya adalah subtle karena tidak dapat terdeteksi, misalnya: pilot mengalami gagal fungsi tubuh sebelum akhirnya kehilangan kesadaran.
Subtle incapacitation dapat membuat pesawat terancam untuk mengalami keadaan darurat. Oleh karena itu, kopilot harus waspada apabila mendapati hal-hal yang mencurigakan, seperti tidak merespon ketika diajak berbicara, tidak mampu berbicara, menunjukkan gejala sakit, dan lain-lain.
Kisah Ayah Saya

Alkisah, di tahun 2014, ayah saya yang saat itu bekerja sebagai penerbang di Mandala Air mengalami subtle incapacitation saat hendak landing di Bandara Soekarno Hatta, Jakarta. Saat hendak calling tower ATC untuk meminta izin pendaratan, tiba-tiba ia tidak dapat berbicara sama sekali.
Akhirnya, kendali pesawat diambil alih oleh kopilotnya pada saat itu hingga pesawat bisa mendarat dengan sempurna. Tak hanya itu, saat hendak turun dari pesawat, ayah saya tidak mampu untuk membawa tasnya sendiri sehingga harus dibawakan oleh kru.
Setelah sampai di rumah pada tengah malam, ibu saya khawatir dengan kondisi ayah saya yang tak seperti biasanya. Ibu saya bersikeras untuk membawa ayah ke IGD rumah sakit, namun ayah menolak karena sudah terlalu lelah, “Besok pagi saja,” ujarnya.
Keesokan paginya, ketika ayah saya dibawa ke IGD, dokter langsung berkata hal yang mengejutkan, bahwa ayah saya terkena stroke. Saat itu, segera dilakukan tindakan dan perawatan. Posisi saya saat itu sedang dinas di Bali, dan langsung pulang pada saat itu juga. Selama perjalanan di pesawat Bali – Jakarta, saya menangis karena takut sesuatu terjadi pada ayah saya.
Baca juga: Menghadiri Wisuda Pilot di Cilacap
Tak saya sangka, hari itu mengubah hidup saya dan keluarga untuk selamanya, karena semenjak sakit, ayah saya tidak dapat meneruskan profesinya sebagai penerbang. Kondisinya terus memburuk setiap tahun dan terjadi stroke berulang, hingga saat ini ia harus terbaring di tempat tidur.
Saat ini, ayah saya sudah meninggal dunia. Sebelumnya ia, sudah tidak dapat berbicara sama sekali, tidak dapat berpikir, tidak memiliki akal, tidak dapat menelan dan mengunyah dengan normal, tidak dapat berjalan maupun duduk. Terkadang, ayah marah, mengamuk hingga Ibu saya dijambak, dicakar dan ditendangi. Masya Allah, sungguh saya tidak menyangka bahwa orang yang terkena stroke dapat berubah 180 derajat secara fisik maupun psikis. Namun, bakti Ibu saya sungguh luar biasa karena merawat Ayah dengan penuh kesabaran.
Menghindari Pilot Incapacitation
Untuk menghindari pilot incapacitation, ada beberapa hal yang harus diperhatikan. Pertama, pilot harus cukup istirahat dan tidak mengalami kelelahan akut. Kedua, pilot harus menjaga gaya hidup sehat dengan asupan gizi seimbang. Ketiga, waspada ketika hal-hal mencurigakan terjadi di kokpit (misal: pilot menunjukkan gejala sakit). Selain itu, untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, pilot dan kopilot memakan 2 jenis makanan yang berbeda.
Untuk kasus ayah saya, dugaan saya beliau kelelahan dan tidak menjalankan gaya hidup sehat. Ayah saya senang sekali makanan berkolesterol tinggi dan minuman manis, serta jarang berolahraga. Di usianya yang saat itu menginjak 54-an tahun, mungkin tubuhnya tak lagi sanggup untuk menopang gaya hidup tersebut.
Saran saya untuk rekan-rekan yang berprofesi sebagai penerbang, atau hendak menyekolahkan anak untuk menjadi penerbang, profesi ini bukanlah profesi main-main. Profesi ini butuh mental dan fisik sekuat baja karena seorang pilot bertanggungjawab atas nyawa ratusan orang di dalam pesawat. Pastikan untuk selalu cukup istirahat dan menjalankan gaya hidup sehat sehingga tubuh tidak sakit.
Featured image: Photo by Chris Leipelt on Unsplash
Behhh, keluarga pilot nih…
Yang namanya manusia, kadang kalo belum sakit belum sadar yah. Setelah sakit baru tau kalo sehat itu mahal. Makanya kesehatan harus di jaga. Itu yang sering emak gw nasehatin ke gw karna gw orangnya gila kerja. Tapi sekalinya akhir pekan gw gak mau ke mana-mana. Maunya goler-goler doang di rumah, wkwkwk
Tapi untungnya gw masih menjaga makan.
Hehe alhamdulillah. Iya memang kesehatan itu penting bangeet karena banyak yang terlena dan gak sadar apalagi usia masih muda. Jangan sampe deh numpuk penyakit.
Peluuuk dianiii *hughug*
Iya Di, susah banget rasanya sekarang jaga pola hidup sehat diantara banyaknya makanan dan minuman “sampah” yang makin gampang didapetin 🙁
Iya ket 🙁 mau makan sehat tapi sehari-hari ketemunya makanan “sampah”, harus konsisten bawa bekel kayanya 😀
Ceritanya menarik, memberi pengetahuan baru.
Terima kasih sudah membaca 🙂
Masya Allah makasihh sudah berbagi ceritaa mbaak, salam kenall jugaaa. Semogaa sehat dan sabar selalu menyertai ibu dan mbak diani sekeluargaa. Semoga ayah juga diberikan sabar atas sakit yg diderita skrng. . Harus membudayakan hidup sehaat yaa mbaak, banyak tantangannyaa karena jelas manfaatnya yg besar begitu nyataa.
Amin ya robbal alamin, terima kasih untuk doa-doanya ya Mbak.salam kenal juga 🙂
So sad membaca ceritanya mba..
Tapi knp ya mba, kok di setiap penerbangan gak ada dokter pesawat tersendiri? Klo misalkan penumpang tdk ada yg jd dokter lantas penanganan terhadap gawat darurat medis bagaimana biasanya?
Awak kabin sendiri memang di-training untuk dapat melakukan penyelamatan untuk kondisi gawat darurat kesehatan, namun tentunya tidak secanggih dokter. Apabila memungkinkan, biasanya pilot akan request ke Air Traffic Controller untuk mendarat di bandara terdekat yang dekat dengan fasilitas kesehatan.
Wahhh baru ngerti nih, terkadang kalo liat berita berita gitu kadang artikelnya selalu dibelok belokkan, tapi melalui artikel ini baru paham deh soal penanganan jika pilot utama tidak bisa mengendalikan pesawatnya dengan baik.. Kalau untuk gelar dokter di tiket itu memang wajib banget sih, sering banget tuh ada yang mengalami hal hal yang tak terduga didalam pesawat, dokter disini bisa membantu orang tersebut agar tidak terjadi hal hal yang tidak diinginkan..
Iya, aku bener-bener gak kebayang sih kalau ada penumpang yang mengalami kondisi gawat darurat di kabin pesawat. Waktu musim Haji lalu, ada beberapa calon jemaah asal Indonesia yang meninggal di dalam pesawat karena sakit. Semoga kita nggak sampai mengalami kejadian-kejadian seperti itu.
MasyaaAllah.. semoga Allah mudahkan penyakit ayahnya Mbak dan berikan sehat sekeluarga.
Saya dapat pengetahuan baru dari tulisan ini. Selama ini naik pesawat agak gak kepikiran kondisi yang seperti ini. Modal yakin saja insyaaAllah penerbangan aman. Makasih atas sharingnya.
Amiin terima kasih untuk doanya ya Mas 🙂
Semoga ayah mba Diani lekas pulih. Dan keluarga diberi kekuatan dan kesabaran. Jadi penasaran, dalam penerbangan apa kesehatan pilot nggak dicek secara berkala, Mba? Beberapa kali mendengar kasus pilot maskapai lokal kedapatan mabuk saat mau berangkat terbang.
Amin Mba Alfa terima kasih atas doanya. Dicek per 6 bulan sekali untuk menerbitkan SIM Mba.. namun waktu itu mungkin yah memang sudah nasibnya 🙂
Ya Allah aku nangis Mba baca ceritanya. MasyaaAllah cobaanya. Tetap kuat dan sabar sekeluarga. Semoga Allah memberikan balasan yang lebih baik. Semoga Ibu sehat selalu aamiin
Amiin makasih buat doanya ya Mbak.
Semoga segera diangkat penyakitnya dan sembuh seperti sediakala, aamiin.
Amiin terimakasih Mbak.
Tiap baca blogpost Mbak Diani, beneran nambah ilmu soal penerbangan. Ya Allah ga kebayang kek manage kalo pilot kenapa kenapa. Memang betul apapun profesinya gaya hidup sehat itu penting
Alhamdulillah.. betul mba kita harus jaga kesehatan.
Wah, sampai sebegitunya harus dijaga ya, soal makanan pun pilot dan kopilot harus dibedakan. Semoga ayahanda diberi kesembuhan, ya, Mba. Dan ibu juga dikaruniai kesehatan dan kelancaran dalam mendampingi ayah.
Amiin terima kasih Mba 🙂
Semoga ayahnua segera diangkat penyakitnya dan sehat kembali ya mba… memang gaya hidup sehat itu susaaah sekali. Apalagi skr jamannya makanan kolestrol tinggi dan minuman tinggi gula macam es kopi susu dan minuman boba bobaan.. harus mulai ngurangin nih… thanks for sharing mba
Amiin makasih mba doanya..
Aku berasa lagi nonton film nih baca tentang keadaan darurat di pesawat. Ternyata memang seperti yang di film2 ya mba keadaannta. Mencari penumpang yang berprofesi dokter untuk memberi pertolongan pertama.
Iya Mba, semoga nggak pernah mengalami kejadian tersebut 🙂
Aku baru tau banget nih mbak kalo bisa aja pilot yang lagi menerbangkan pesawat bisa sakit sewaktu-waktu. Kukira bakal sehat semua gitu.
By the way, semoga ayah mbak lekas diberi kesehatan dan diangkat penyakitnya.
Amiin terima kasih ya Mba 🙂
Hallo mba salam kenal kayaknya saya baru pertama kali deh berkunjung kesini.. keadaan darurat di pesawat memang menegangkan ya mba.. benee bangey mba untuk pola hidup sehat jaman sekarang ini ko tantangannya besar sih buatku huhu
Salam kenal Mba.. iya kita harus pandai pandai jaga kesehatan agar tetap fit sampai tua 🙂
Semoga Ayah mbak bisa segera pulih diangkat segala penyakitnya, aku baru tahu kondisi seperti ini loh mbak, Terima kasih untuk sharingnya
Amiin terima kasih ya Mba..
Aku baru tau istilah ini. Ngeri banget ya kalau tiba2 pilot tak sadarkan diri. Ternyata makanan antara pilot dan kopilot pun harus berbeda ya. Ternyata sedetail itu ya.
bacanya jadi sedih mba, memang kesehatan amat sangat berharga ya,
Iya Mba sehat itu mahal harganya 🙂