Dear Travelers, menjadi pilot adalah impian dari banyak orang. Gaji tinggi, terbang ke berbagai destinasi impian, dan rasa bangga yang luar biasa (baca: mantu idaman. Siapa sih yang bakal nolak calon mantu pilot?).
Tapi kamu tahu nggak sih, kalau mau jadi seorang pilot itu nggak bisa jebret ujug-ujug jadi pilot, melainkan ada tahapan yang sangat panjang. Nah, buat bunda-bunda juga nih yang ada rencana menyekolahkan anaknya buat jadi pilot, simak tulisan ini dulu ya.
Disclaimer: Tulisan ini dibuat berdasarkan pengalaman keluarga sendiri ya, jadi bukan fiktif atau ngarang-ngarang π
Persiapan
Persiapan menjadi pilot sudah dimulai semenjak kamu menginjak bangku SMU atau bahkan jauh sebelum itu. Apakah kamu akan langsung mendaftar ke sekolah pilot, ataukah lanjut ke bangku kuliah terlebih dahulu? Kebetulan saat itu adik saya emoh kuliah dan berniat untuk langsung masuk ke sekolah pendidikan penerbang. Saat itu usianya masih 18 tahun.
Namun, saran saya nih ya, kalau bisa ambil pendidikan S1 terlebih dahulu agar bisa menjadi Chief Pilot. Jabatannya lebih tinggi daripada kapten, dan memiliki tanggung jawab di bidang manajemen pilot, instruktur penerbang, dll. Lebih jarang terbang tapi gajinya lebih banyak daripada kapten.
Setelah lulus sekolah, saatnya melakukan persiapan untuk masuk ke sekolah pendidikan penerbang. Beberapa persyaratannya adalah sebagai berikut:
1. Wajib menguasai Bahasa Inggris aktif (dibuktikan dengan sertifikat TOEIC minimal 400)
2. Tinggi badan minimal 160 cm dengan berat proporsional
3. Tidak memakai kacamata
4. Tidak buta warna, karena sign untuk pilot banyak yang menggunakan warna sebagai pembeda
5. Sehat jasmani dan rohani
6. Memiliki ijazah lulus SMU
7. Memiliki mental dan fisik yang kuat, karena menjadi seorang pilot tanggungjawabnya sangat besar
Persyaratan tersebut dapat berbeda-beda tergantung sekolah penerbang yang dituju. Tapi yang pasti, calon siswa harus memiliki kesanggupan biaya karena biaya yang akan dikeluarkan hingga sampai menjadi pilot cukup besar.
Sebagai informasi, untuk dapat masuk ke sekolah penerbang, tidak bisa ujug-ujug langsung bayar, masuk, dan sekolah. Saingannya banyak banget! Adik saya sempat di rumah sekitar 4 bulan semenjak lulus SMU, sebelum akhirnya diterima di sekolah penerbang.
Penting: Pilih sekolah penerbang yang memiliki reputasi baik, karena ini berkaitan dengan keselamatan dan profesionalisme sekolah. Sudah sering dengar kan tentang pesawat latih yang hilang/ jatuh di berbagai daerah di Indonesia?
Pendidikan Penerbang (PPL/ CPL – IR)

Untuk dapat menempuh pendidikan penerbang selama kurang lebih 1 tahun 4 bulan, dibutuhkan biaya sekitar Rp 650 juta (tahun 2014-2016). Dengan biaya tersebut, siswa akan mengantongi sertifikat PPL/ CPL-IR (Private Pilot License/ Commercial Pilot License – Instrument Rating).
Baca Juga: Menghadiri Wisuda Pilot di Cilacap
Private Pilot License (PPL) berarti pilot tidak boleh menerbangkan pesawat komersial dan menerima bayaran. Sementara, Commercial Pilot License berarti pilot sudah mengantongi “SIM” untuk mengemudikan pesawat komersial. Instrument Rating adalah lisensi untuk kemampuan terbang hanya melihat instrumen penerbangan (tanpa melihat ke luar).
Lulus dari pendidikan penerbang, calon pilot biasanya akan melamar kerja ke maskapai. Namun, jika hanya mengantongi lisensi PPL/CPL-IR, umumnya maskapai tidak terlalu ‘melirik’ karena masih ada lisensi yang harus dikantongi sebelum akhirnya pilot dapat menerbangkan pesawat komersial.
Type Rating (Boeing/ Airbus)

Jika PPL/CPL-IR ibaratnya adalah SIM untuk pilot, maka type rating ini adalah spesifikasi “kendaraan” yang boleh dibawa oleh pilot. Apakah mau mengendarai Boeing atau Airbus?
Baca Juga: Profesi Apa Saja yang Ada di Bandara?
Di tahun 2016, adik saya mengambil type rating Boeing di Jakarta Aviation Training Center (JATC) dan dikenakan biaya USD 32,500 (sekitar Rp 457 juta – kurs tanggal 27 November 2019). Pendidikan type rating ini memakan waktu sekitar 4-5 bulan, kelas berlangsung dari dari Senin – Sabtu dari jam 08.00 – 17.00.
Type rating apa yang harus diambil berpengaruh pada maskapai apa yang akan kamu apply, karena ada maskapai yang hanya menggunakan Boeing, Airbus, atau menggunakan keduanya.
Mendaftar Kerja di Maskapai
Setelah mengantongi type rating, calon pilot umumnya akan lebih mudah direkrut oleh maskapai karena sudah memiliki lisensi. Sebelum tanda tangan kontrak, periksa dulu ketentuan perusahaan yang tertera, berapa lama ikatan dinasnya, dan apakah ada penalti/ denda yang diberikan apabila melanggar peraturan.
Setelah Diterima Kerja di Maskapai

Selamat! Kamu sudah diterima kerja di maskapai. Sebelum dapat menerbangkan pesawat, calon pilot harus menjalani serangkaian orientasi. Berikut adalah rangkaiannya:
1. Pendidikan Dasar (1 bulan kelas dan 5 sesi simulator)
2. Base Check (sesi takeoff landing). Disini, calon pilot akan mencoba menerbangkan dan mendaratkan pesawat komersial untuk pertama kalinya. Umumnya, base check dilakukan saat jam operasional penerbangan komersial sudah selesai.
3. Line Training (training menjadi kopilot). Selesai base-check, saatnya menjadi anak magang, yaitu training selama 100 jam terbang. Setelah 100 jam terbang, maka calon pilot akan di–release menjadi kopilot.
4. Kopilot
Kopilot sendiri berbagai tingkatan, dan bisa kamu lihat dari bar yang terdapat di pundak.
Bar 1: <1.000 jam terbang – Junior 1st Officer/ Kopilot Junior
Bar 2: 1.000 s.d. 3500 jam terbang – 1st Officer/ Kopilot Madya
Bar 3: >3.500 jam terbang – Senior 1st Officer / Kopilot Senior
Untuk kapten, Bar 4 dengan > 5.000 jam terbang.
Nah, begitu kira-kira perjalanan panjang untuk menjadi seorang pilot. Total biaya yang dibutuhkan dari pendidikan sampai diterima kerja adalah sekitar Rp 1,1 miliar (angka tahun 2014 – 2017, mungkin saat ini harga sudah berubah).
Banyak orang yang ingin menjadi pilot, namun tidak semua orang bisa dan memiliki kesempatan untuk menjadi pilot. Jadi.. masih berminat untuk sekolah atau menyekolahkan anak menjadi pilot? π
Hmmm… baru tahu mahal juga biayanya ya. Hampir setara dengan sekolah kedokteran.
Iya memang mahal banget.. mungkin lebih mahal dokter kalau ambil spesialis.
Ya Allah… Biayanya. Rasanya tidak mungkin bagi anak kampung daerah saya. Terimakasih Mbak atas informasinya. Saya jadi nambah wawasan. Pasti tulisan organik ini bermanfaat dan di-update terus ya
Salam
Okti Li
Ya Allah Mbak :β) Sama-sama semoga tulisan ini bermanfaat bagi siapapun yang mau menempuh pendidikan pilot.
Luar biasaaa.. pantesan mba diani sering nulis tentang bandara, pesawat, dll yg berhub.sama penerbangan.. akhirnya terjawab rasa penasaranku hihii.. aku pikir suami mba yg pilot eh ga taunya adiknya.. keren bgt
Hehe alhamdulillah Mba, makasih yaa π
Untuk jadi Pilot yang lebih kece lagi pangkatnya ternyata kalau bisa sampai Strata 1 ya. Nanti nama dibelakang gelarnya apa kak? Atau bisa ambil jurusan apa saja ya
Nggak ada gelarnya Mba.. cuma kalau udah jadi kapten, panggilannya βCaptβ aja π
Cukup membelalak lihat biayanya Mba XD. Kalau sekolah seperti itu apakah di tengah jalan bisa tidak lulus atau bagaimana? Melihat modalnya yang lumayan besar tentu diharapkan juga hasilnya besar. MasyaaAllah hebat Adik Mba π
Bisa aja Mba, banyak yg gagal di tengah jalan biasanya karena biaya.
Dimas pengen Daario jadi pilot nih. Hahahaha..
Anyway kalau udah S1 trus skema pendidikannya penerbangannya tetep sama ya Di dengan yang lulus SMA?
Amiin.. hehe.. sama aja kok alur pendidikannya π
Anakku yang kecil ingin jadi pilot juga.. sering banget tanya ke saya, cara ngendarain pesawat gimana ya? semoga cita citanya ngga berubah lagi nanti eh apa aja sih yang penting sukses dan jadi pribadi yang menyenangkan.. baca baca tulisan ini jadi punya bahan untuk cerita ke anak tentang profesi pilot
Amiin Mbak semoga cita-cita anaknya terwujud yaa π
Selalu suka sama tulisan di blognya mbak Diani. Karena emang aku emang tertarik sama dunia aviasi.
Udah kebayang ya mbak, gimana kerennya jadi pilot. Selain emang pinter, biaya nya mahal, banyak yang ganteng dan cantik duh, pengen punya suami pilot deh ^^ hehe
Makasih Mba Elok π
Alhamdulillah, semoga terwujud ya Mba keinginannya *amiin hehhee
Ini impian ibuku pas masih kecil. Duh, gak kebayang deh kalo ibuku beneran jadi pilot. Btw, sekolahnya mahal banget ya mbak, tapi kayaknya sebanding sama gajinya ntar.
Waah keren banget cita-cita ibunya Mbak. Iya Mbak mahal bangeet ya Allah aku bandingin sama uang kuliahku yang cuma seperseberapanya :s
Duluuuu.. waktu aku masih kecil, cita-citaku mau jadi pilot. Apa daya tinggi badan tidak mendukung. Hehe. Pokoknya lihat pilot di bandara kesannya keren aja gitu..
Hehe aku pun juga pernah punya keinginan begitu. Tapi hempass sudah karena minus mata π
wow mba biayanya itu duit semua yak wkwkk adik kelas padhal kuliah psikologi tapi nerusin masuk sekolah pilot keren yah sekarang wes sakses jadin pilot
Alhamdulillah Mbaa π
jadi inget adikku pernah hampir masuk sekolah pilot. Tapi ALHAMDULILLAH jadi diterima di TNI hahah…mahal yaahhh mau nangiss. Waktu itu ngincer yang sekolah pilot di BALI. Duh seru banget jadi pilott tapi deg deg ser tiap liat video gimana cara pilot nerbangin dan mendaratkan pesawat.. ahh kereeeenn pokoknyaaaaaa
Woww keren banget bisa jadi TNI. Di Bali? BIFA yah? Sama aku pun sampai sekarang belum kebayang gimana caranya nerbangin dan mendaratkan pesawat segede gitu hehe
dulu temenku pengen banget jadi pilot, eh kesampean.. terimakasih untuk kalian yang sudah berjasa untuk mengantar kami ke tujuan dengan selamat π
waah alhamdulillah π
Aku pernah diceritain juga sama driver grab soal biaya sekolah pilot. Auto kaget dan nganga sih, hahaha.
Iya Mbak memang luar biasa yaa π
Bayaran nyah sekolah pilot nyah tuh bisa di cicil yah kikiraΒ²
Mohon maaf saya kurang tahu karena kebijakannya tentu berbeda tiap sekolah.