• Aviation
    • Airport Review
    • Air Travel Guide
    • Aviation Facts
    • Safety and Emergency
    • Aviation-Related Profession
    • Public Relations
  • Travel Story
    • Jawa
      • Jakarta
      • Banten
      • Jawa Barat
      • Jawa Tengah
      • Jawa Timur
      • Yogyakarta
    • Sumatera
      • Lampung
      • Sumatera Utara
    • Bali
    • Kalimantan
      • Kalimantan Selatan
      • Kalimantan Tengah
      • Kalimantan Timur
    • Sulawesi
      • Sulawesi Selatan
      • Sulawesi Tengah
      • Sulawesi Tenggara
      • Sulawesi Utara
    • Nusa Tenggara
      • Nusa Tenggara Barat
      • Nusa Tenggara Timur
    • Overseas
      • Hongkong
      • Saudi Arabia
    • Haji
    • Travel Tips
  • Food
  • Personal
    • Health
    • Marriage
    • Thoughts
  • Sponsored
  • About

Diani Sekaring

Travel Blog

DIANISEKARING Barn Owl Cafe

Bermain Bersama Burung Hantu di Barn Owl Cafe Tangerang

November 3, 2019 Comments : 31

Update 23-07-2022: Saat ini, Barn Owl Cafe telah tutup.

Cat cafe mungkin sudah biasa. Kalau owl cafe alias cafe burung hantu? Hmm, menarik.

Sore itu hujan cukup deras. Saya, suami, dan 2 sahabat saya berniat untuk menghabiskan sore di sebuah kafe unik yang terletak di Scientia Square Park Serpong, yaitu Barn Owl Cafe. Cafe ini memiliki keunikan dimana pengunjung dapat berinteraksi langsung dengan berbagai jenis spesies burung hantu dari berbagai daerah di Indonesia. Wow, unik banget ya!

How to Get There

Barn Owl Cafe terletak di area komersial Scientia Square Park Summarecon Serpong, Tangerang, Banten. Untuk menuju Barn Owl Cafe ini, kamu tidak perlu membeli tiket masuk ke Scientia Square Park kok (karena harganya lumayan, Rp 80 ribu/ orang).

Susuri area komersial Scientia Square Park dengan berjalan kaki hingga ke ujung (dekat pintu masuk Summarecon Digital Center), dan kamu akan menemukan Barn Owl Cafe di sebelah kiri jalan. Untuk lebih jelasnya, gunakan maps di atas.

Untuk masuk ke area Barn Owl Cafe, pengunjung dikenakan biaya Rp 35 ribu per orang, sudah termasuk minuman soda, soft drink, atau air mineral (bisa pilih). Sayang sekali, sore itu seluruh minuman sodanya sudah habis jadi saya cuma minum air mineral. Padahal minuman sodanya lucu-lucu dan terlihat enak. Barn Owl Cafe buka dari jam 10.00 – 21.00.

Baca juga:  Lewi's Organics: Resto Nuansa Bali di Tangsel

Berkenalan dengan Para Burung Hantu

Say hello to the owls!

Saat memasuki area Barn Owl Cafe, kami disambut oleh seorang pawang/ ranger yang menjelaskan tentang peraturan di Barn Owl Cafe, serta mengenalkan berbagai jenis spesies burung hantu. Ada oriental bay owl, wooden brown owl, plop java, spotted wood owl, dan masih banyak lagi (saya nggak hafal, hehe).

Untuk bermain bersama burung hantu, ada beberapa aturan yang harus dipenuhi yaitu:

1. Mencuci tangan sebelum dan sesudah memegang burung hantu dengan menggunakan cairan disinfektan.

2. Menggunakan safety gloves, serta meregangkan tangan saat hendak membiarkan burung hantu bertengger di tangan.

3. Bila hendak berinteraksi, sentuh burung hantu dari belakang. Bila dari depan, burung hantu dapat mematuk.

4. Tali harus dikaitkan ke safety gloves.

5. Angkat tangan setelah burung hantu mengepakkan sayapnya.

6. Dilarang berfoto menggunakan flash agar tidak merusak mata burung hantu.

Setiap burung memiliki nama. Sayang, nggak semuanya saya hafal. Yang paling saya ingat adalah Sky, si spotted wood owl yang paling agresif dan belum jinak sehingga pengunjung tidak boleh foto bersama, serta burung hantu celepuk yang kecil-kecil bernama Do, Re, dan Mi (karena jumlahnya 3 buah). Burung hantu yang di foto sebelah kiri (saya lupa namanya) ini yang paling besar dan paling cantik, namun jinak banget.

Saya sangat antusias mengamati setiap jenis burung yang bertengger. Ada Hedwig, si burung hantu Harry Potter yang memiliki ciri khas wajah berbentuk love, ada burung hantu yang hampir punah (di bagian tengah foto), dan ada burung hantu yang sering dibawa oleh Master Limbad (foto sebelah kanan).

Si imut-imut tapi langka dan dilindungi

Oh ya, ada fun fact yang diberikan ranger bahwa untuk menentukan jenis kelamin di beberapa spesies burung hantu , harus melalui tes DNA lho. Jadi, nggak bisa secara langsung diketahui ini burung hantu jantan atau betina. Burung hantu ini diberi makan tikus, oleh karena itu kita wajib mensterilkan diri setelah berinteraksi dengan mereka.

Tempat Sky,si burung hantu galak ada di paling atas tangga

Setelah berkenalan dengan para burung hantu, ranger mempersilakan kami untuk foto bersama. Saya belum pernah sih foto bersama burung hantu. Membayangkan cakarnya yang panjang-panjang, saya sudah bergidik.

Panik!

Akhirnya, saya membiarkan si burung hantu naik ke lengan saya, dan benar saja ia mulai menggigit telapak tangan saya. Tapi alhamdulillah ada safety gloves jadi gak terasa apa-apa. Saya makin panik ketika ia bergerak mendekati kepala saya. Hiii.

Baca juga:  Lombok Part 2: Bau Nyale, Legenda Putri Mandalika dan Pantai-Pantai Perawan di Balik Bukit

Ranger menjelaskan bahwa ketika burung hantu merasa terancam, maka ia akan menyerang bola mata lawannya. Glek, saya jadi ngeri membayangkannya. Tapi alhamdulillah burung hantu di sini baik-baik. Sebelum berfoto, ranger berpesan agar tidak mendekatkan burung hantu besar ke celepuk (burung hantu kecil) karena bisa dimakan 😀

Tidak Sembarang Orang Boleh Memelihara Burung Hantu

Walaupun burung hantu sangat lucu dan cantik, tidak semua orang boleh memeliharanya. Untuk memelihara burung hantu, pemilik harus mengantongi izin dari Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Kementerian Kehutanan RI. Secara berkala, burung hantu akan dicek kesehatannya, kondisi psikisnya (apakah stres atau tidak), diberi vaksin, dan hal-hal lain yang menunjang kesehatannya. Apabila tidak berizin, maka pemiliknya dapat dikenakan hukuman pidana. Alhamdulillah, burung hantu di sini dirawat dengan sangat baik.

Burung hantu akan stres apabila mendengar suara keras dan berinteraksi dengan banyak orang, oleh karena itu dalam setiap kunjungan, dibatasi hanya 4 – 5 orang saja yang boleh masuk. Nah, karena burung hantu merupakan hewan nokturnal, ia akan tidur di siang hari. Jadi, jangan mengganggu burung hantu yang sedang tidur ya.

Baca juga:  Wisata Ramah Anak di Scientia Square Park Tangerang

Nah, gimana Travelers, tertarik nggak buat mengunjungi Barn Owl Cafe ini? Lumayan kan, buat pilihan menghabiskan waktu akhir pekan 🙂

Baca juga:
Review Walking Drums by The Beach Ancol
Asyiknya Wisata Bersama Anak di The Branchsto BSD
Healing Ala Bali di Villa Aman D'Sini
Hutan Hujan: Oase Cantik di Parung Bogor

31 Comments Categories: Banten, Food, Jawa, Travel, Travel Story

Komentar

  1. Ainun mengatakan

    November 3, 2019 pada 10:52 am

    Bisa ngafe sekaligus bermain dengan hewan spt ini, jarang jarang bahkan sepertinya baru kali ini ada cafe dengan konsep burung hantu dan ada beneran burung hantunya. Asal ga galak masih oke oke aja ngafe disini

    Balas
    • Diani Sekaring Sejati mengatakan

      November 3, 2019 pada 10:59 am

      Hehe nggak galak ko Mba, burungnya jinak-jinak 😀

  2. Ibadah Mimpi mengatakan

    November 4, 2019 pada 7:55 pm

    Wahhh seru banget mbak.
    Kami selalu penasaran pengen ngeliat burung hantu secara langsung. Sampai saat ini belum kesampaian

    Balas
    • Diani Sekaring Sejati mengatakan

      November 5, 2019 pada 12:37 am

      Iya, bagus-bagus lho burung hantunya 😀

  3. Muyassaroh mengatakan

    November 5, 2019 pada 3:00 pm

    Wah, happy banget nih kalau ajak anak-anak jalan ke sini. Ternyata burung hantu jenisnya juga banyak, ya, Mbak. Baru tahu saya..hihi. Lucu banget deh yang Do Re Mi itu, kecil-kecil gemas…

    Balas
    • Diani Sekaring Sejati mengatakan

      November 5, 2019 pada 3:08 pm

      Iya Mbak.. lucu banget, anakku gemas banget dengan si Do Re Mi karena kecil hanya sekepalan tangan.

  4. Hastira mengatakan

    November 6, 2019 pada 2:48 am

    wah unik sekali ya

    Balas
  5. bloggergunung mengatakan

    November 8, 2019 pada 8:01 pm

    Wa unik ya kafeenya. Keren nih

    Baru tahu kalau mau memelihara burung hantu harus ada izin.

    eh kami di halaman rumah juga ada burung hantu. Ini bukan peliharaan kami, ini burung hantu liar, maklum kami tinggal di kampung. Kadang ada kadang terbang ke pohon di kebun lain. Tapi seringnya di halaman kami soalnya banyak pohonnya dibandingkan halaman tetangga lainnya

    Salam
    Okti

    Balas
    • Diani Sekaring Sejati mengatakan

      November 9, 2019 pada 3:25 am

      Wahh serunya Mbak 🙂

  6. Khairina Fidah mengatakan

    November 8, 2019 pada 8:10 pm

    Seru banget kafenya, edukatif jadi kepo kalau berlama-lama di dalam kafenya kayaknya ga berasa akan waktu. Aman untuk anak kecil g kak??

    Balas
    • Diani Sekaring Sejati mengatakan

      November 9, 2019 pada 3:26 am

      Aman Mbak.. aku bawa anakku umur 1.5 th kok pas ke sini 🙂

  7. Fenni Bungsu mengatakan

    November 9, 2019 pada 6:16 pm

    Lihat Burung Hantu sebenarnya sih seperti melihat elang ya, matanya itu seakan mendalam dan subhanallah diciptakan oleh Allah.

    Balas
  8. Renayku mengatakan

    November 10, 2019 pada 6:59 am

    Wah berasa lagi syuting Harry Potter kalo ada owl di lengan kita ahaha.. Unik banget ya ini cafe cuma sayang jauh sih hehe kalo aku pernahnya ke cafe di tebet yang ada owl tapi ornamen cafenya doang alias gambar wkwk..

    Balas
    • Diani Sekaring Sejati mengatakan

      November 10, 2019 pada 7:31 am

      Haha iya Mbak.. baru kali ini sih aku liat burung hantu beneran makanya excited banget 😀

  9. Rella Sha mengatakan

    November 10, 2019 pada 7:25 pm

    Waaww lucuuuu…anak2ku pasti seneng banget k tempat kaya gini. tempo hari ketemu burung hantu di birdpark mereka bolak balik mandang, pengen elus-elus. Owl ini cute but cool yaah, boleh ngasih makan juga kah?

    Balas
    • Diani Sekaring Sejati mengatakan

      November 11, 2019 pada 1:29 am

      Sayangnya ga boleh mbak, karena mereka makannya tikus, yang boleh kasih makan cuma pawangnya 🙂

    • Siska mengatakan

      November 11, 2019 pada 9:30 am

      Tertarik. Lucu banget konsepnya cafenya. Pengen juga foto bareng burung hantu walaupun rada-rada takut juga dekat-dekat sebenarnya.

    • Diani Sekaring Sejati mengatakan

      November 11, 2019 pada 10:17 am

      Pertama-tama emang takut sih mba apalagi liat cakar dan paruhnya itu, tapi lama-lama yaa mereka mostly jinak kok 🙂

  10. mellisa lisa mengatakan

    November 11, 2019 pada 7:24 am

    Serunya kita bisa main sama burung nantinya. Burung hantunya juga lucu banget 🙁
    Jadi pengen main2 juga deh sama burung hantunya.

    Balas
    • Diani Sekaring Sejati mengatakan

      November 11, 2019 pada 10:16 am

      Hehe iya mbaak 🙂

  11. Triyatni mengatakan

    November 11, 2019 pada 9:28 am

    Wih serunya. Beneran unik. Belum pernah dengar ada owl cafe. Liat langsung burung hantu aja gak pernah, huhu. Sampai sekarang juga belum ngunjungun cat cafe. Tambah tujuan nih XD

    Balas
    • Diani Sekaring Sejati mengatakan

      November 11, 2019 pada 10:17 am

      Hehe aku juga ga pernah ke cat cafe soalnya rumahku udah berasa cat cafe (ada kucing).

  12. febridwicahya mengatakan

    November 11, 2019 pada 10:59 pm

    Gileee, bagus-bagus bet ya mba, burung hantunya 😀

    Balas
    • Diani Sekaring Sejati mengatakan

      November 11, 2019 pada 11:08 pm

      Iya lucu-lucu mba burung hantunya 😀

  13. Wian mengatakan

    November 12, 2019 pada 7:01 am

    Unik banget konseo cafenya. Aku pikir tadinya burung hantu bohongan. Ternyata asli ya. Hehehe… aku gak berani mba foto bareng burung hantu. Pasti aku teriak2 tiap kali foto sama burung hantu. Hahahaha

    Balas
    • Diani Sekaring Sejati mengatakan

      November 12, 2019 pada 9:52 am

      Geli sih mba awal-awal tapi lucuu

  14. Herva Yulyanti mengatakan

    November 12, 2019 pada 11:49 am

    mba aku kira burhan itu mukanya sama dan sejenis ternyata wkwkwk alhamdulilah bisa liat ini jadi tahu padahal di tempatku klo ada burhan tuh nyeremin wkwkwk btw eta makan tikus yah? kok aku geli yah

    Balas
    • Diani Sekaring Sejati mengatakan

      November 12, 2019 pada 6:30 pm

      Iya mbakk geli banget hehe untungnya kesana pas bukan feeding time jadi gak liat tikus2 hehe

  15. Herva Yulyanti mengatakan

    November 12, 2019 pada 11:50 am

    mba aku baru tahu loh burhan banyak jenisnya dan geli banget yah makannya tikus hahaha di tempatk klo burhan tuh nyeremin soalna

    Balas
  16. Uwien Budi mengatakan

    November 12, 2019 pada 8:34 pm

    KOnsep cafenya unik. Burung hantunya juga unik-unik. Apalagi sekarang burung hantu udah jarang ditemui kalo di kota. kalau di kampung, burung hantu nyeremin apalagi kalo lagi berbunyi malam di deket rumah.

    Balas
    • Diani Sekaring Sejati mengatakan

      November 13, 2019 pada 11:54 am

      Horor ya Mbak bunyinya..

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

About Me

Ibu 2 orang anak yang passionate terhadap dunia aviasi, traveling, dan fotografi. Blog ini berisi kisah perjalanan keluarga kecil kami. Untuk informasi lebih lanjut, silakan hubungi saya di dianisekaring@gmail.com. Selamat membaca!

  • Facebook
  • Instagram
  • Twitter

search

All About Aviation

Aviation Dianisekaring

Hajj Guide

Haji Dianisekaring

Popular Posts

  • DIANISEKARING Pramugari
    AviationAviation Facts

    Memahami Arti Pengumuman Pramugari di Pesawat

  • DIANISEKARING Penumpang pesawat
    Air Travel GuideAviation

    12 Kesalahan yang Sering Dilakukan Penumpang Pesawat

  • DIANISEKARING Banjarmasin
    KalimantanKalimantan SelatanTravelTravel Story

    Indahnya Wisata Pasar Terapung Lok Baintan Banjarmasin

  • AviationAviation FactsTravel Story

    6 Hal Yang Harus Dilakukan Sebelum Pesawat Lepas Landas

  • DIANISEKARING rumah atsiri
    JawaJawa TengahTravelTravel Story

    Mengenal Minyak Esensial di Rumah Atsiri Indonesia

Recent Posts

  • Food

    Review Walking Drums by The Beach Ancol

  • The branchsto dianisekaring
    BantenJawaTravel

    Asyiknya Wisata Bersama Anak di The Branchsto BSD

  • villa aman d'sini dianisekaring
    FoodJawa BaratTravel

    Healing Ala Bali di Villa Aman D’Sini

  • hutan hujan parung
    Food

    Hutan Hujan: Oase Cantik di Parung Bogor

  • warung tuman
    Food

    Warung Tuman: Asyiknya Makan di Tengah Kampung

Archive

Kumpulan Emak Blogger
Blogger Perempuan
DIANISEKARING IHB
DIANISEKARING Bloggercrony
BloggerHub Indonesia
Design by SkyandStars.co
Back Top

Copyright by Diani Sekaring Sejati, 2022