• Aviation
    • Airport Review
    • Air Travel Guide
    • Aviation Facts
    • Safety and Emergency
    • Aviation-Related Profession
    • Public Relations
  • Travel Story
    • Jawa
      • Jakarta
      • Banten
      • Jawa Barat
      • Jawa Tengah
      • Jawa Timur
      • Yogyakarta
    • Sumatera
      • Lampung
      • Sumatera Utara
    • Bali
    • Kalimantan
      • Kalimantan Selatan
      • Kalimantan Tengah
      • Kalimantan Timur
    • Sulawesi
      • Sulawesi Selatan
      • Sulawesi Tengah
      • Sulawesi Tenggara
      • Sulawesi Utara
    • Nusa Tenggara
      • Nusa Tenggara Barat
      • Nusa Tenggara Timur
    • Overseas
      • Hongkong
      • Saudi Arabia
    • Haji
    • Travel Tips
  • Food
  • Personal
    • Health
    • Marriage
    • Thoughts
  • Sponsored
  • About

Diani Sekaring

Travel Blog

DIANISEKARING Pramugari

Memahami Arti Pengumuman Pramugari di Pesawat

Oktober 6, 2019 Comments : 93

Dear Travelers, saat hendak naik pesawat, kita pasti akan mendengar serangkaian pengumuman dari pramugari, mulai dari saat lepas landas, saat terbang, hingga saat mendarat. Sebenarnya, apa arti dari pengumuman-pengumuman tersebut?

Sebelum melangkah lebih lanjut, pramugari sendiri sebenarnya memiliki tugas utama untuk menjaga seluruh penumpang pada saat terjadi keadaan darurat penerbangan. Pramugari telah melalui serangkaian pelatihan untuk bersiap menghadapi kondisi darurat. Jadi, tugas pramugari bukan hanya menyajikan teh, kopi, dan makanan ya! Tugas mereka jauh lebih berat daripada itu karena berkaitan dengan nyawa orang banyak.

Nah, biar lebih paham pada pengumuman saat berada di pesawat, yuk kita bahas satu persatu!

Sebelum Lepas Landas/ Take Off

Lion air saat taxi (melewati taxiway). Foto: AP1

“Para penumpang yang terhormat, selamat datang di penerbangan ——— dengan tujuan ——. Penerbangan ke —— akan kita tempuh dalam waktu ——- dengan ketinggian jelajah ——- di atas permukaan air laut”

Saat seluruh penumpang telah duduk, pramugari akan memberikan pengumuman yang berisi tentang informasi dasar penerbangan, kota tujuan, waktu tempuh dan ketinggian jelajah pesawat.

Baca Juga: Ketahui Arti Kalimat yang Sering Diucapkan Pilot di Pesawat

“Perlu kami sampaikan bahwa penerbangan ini adalah tanpa asap rokok. Merokok di kamar kecil akan mengaktifkan detektor asap”

Merokok di dalam pesawat tidak diperbolehkan sesuai dengan peraturan keselamatan penerbangan. Kalau masih ada yang nekat merokok di kamar mandi, awak kabin akan menindak tegas dan siap-siap aja di-cyduk aparat keamanan di bandara tujuan.

“Sebelum lepas landas kami persilakan kepada Anda untuk menonaktifkan telepon genggam, menegakkan sandaran kursi, menutup dan melipat meja, mengencangkan sabuk pengaman, dan membuka penutup jendela,”

Saat lepas landas dan mendarat adalah saat yang paling krusial bagi pesawat. Hal ini disebabkan 80% kecelakaan pesawat terjadi pada saat lepas landas dan mendarat (walaupun tidak menutup kemungkinan terjadi di fase lainnya). Saat kecelakaan terjadi, penumpang hanya memiliki waktu 90 detik untuk menyelamatkan diri. Apabila sandaran kursi masih dalam kondisi recline, maka penumpang di belakangmu dapat terperangkap.

Baca juga:  30 Istilah Penerbangan yang Wajib Kamu Tahu

Begitu pula dengan menutup dan melipat meja. Pada saat lepas landas dan mendarat, guncangan biasanya akan terasa dengan kuat. Penumpang dapat cedera apabila terbentur meja.

Mengencangkan sabuk pengaman berfungsi agar penumpang tetap pada tempatnya walau terjadi turbulensi hebat. Hal tersebut juga mencegah penumpang dari cedera. Tuh, jangan bandel yah kalau disuruh mengencangkan sabuk pengaman oleh pramugari! Itu buat keselamatan kita juga kok.

Membuka penutup jendela berfungsi agar penumpang dapat melihat kondisi di luar kabin pesawat. Apabila tiba-tiba ada kejadian darurat seperti mesin pesawat yang terbakar, penumpang dapat menginformasikan kepada awak kabin sehingga dapat ditangani dengan lebih cepat. Pada saat hendak lepas landas dan mendarat, awak kabin juga akan mematikan lampu kabin karena alasan yang sama.

Baca Juga: Pentingnya Memerhatikan Prosedur Keselamatan dalam Penerbangan

“Atas nama ——— Kapten ——- dan seluruh awak kabin yang bertugas mengucapkan selamat menikmati penerbangan ini.”

Safety Demonstration

Safety demo. Foto: Travelerstoday

“Para penumpang yang terhormat, kami mohon perhatian Anda sejenak. Sesuai dengan peraturan keselamatan penerbangan sipil kami harus menunjukkan dan memperagakan kepada Anda tentang bagaimana cara menggunakan sabuk pengaman, masker oksigen, mengoperasikan pintu dan jendela daruat, baju pelampung, serta kartu keselamatan,”

Sesuai dengan regulasi penerbangan yang diatur oleh ICAO (International Civil Aviation Organization), setiap maskapai wajib memberikan/ memperagakan informasi keselamatan (safety demo). Hal ini disebabkan karena dalam dunia penerbangan, keselamatan dan keamanan merupakan hal yang utama. The sky is vast, but there’s no room for error.

“Saat ini sabuk pengaman Anda telah terpasang. Kami akan menunjukkan bagaimana cara mengunci, mengeratkan, dan melepaskan sabuk pengaman Anda,”

Sabuk pengaman itu wajib dipakai yah guys apabila tanda “Fasten your Seatbelt” menyala di kabin. Apabila turbulensi terjadi, sabuk pengaman dapat melindungi diri kita dari resiko cedera.

Baca Juga: 5 Fakta yang Perlu Kamu Tahu Seputar Turbulensi Pesawat

“Apabila tekanan udara di kabin berkurang secara tiba-tiba, masker oksigen akan keluar. Tarik masker oksigen ke arah Anda, pasang menutupi mulut dan hidung, kaitkan karet di kepala, dan bernafaslah seperti biasa. Penumpang yang membawa anak-anak harus mengenakan masker terlebih dahulu, sebelum mengenakan masker kepada anak Anda,”

Well, ini adalah kejadian yang harusnya kita jangan sampai mengalami (amin ya robbal alamin). Apabila tekanan udara berkurang secara tiba-tiba (decompression) maka penumpang hanya memiliki waktu sekitar 30 detik sebelum merasa pusing karena kekurangan oksigen (sumber: CNN.com). Lebih dari itu, maka kamu bisa pingsan shay. Selamatkan diri kamu sendiri sebelum menolong orang lain.

Baca juga:  Inilah 5 Fakta Profesi Pramugari yang Harus Kamu Tahu

“Pesawat ——— dilengkapi dengan —– pintu dan jendela darurat. —- di kabin bagian depan, —- di kabin bagian tengah, dan ——- di kabin bagian belakang.”

Setiap pesawat dilengkapi dengan pintu dan jendela darurat yang terletak di bagian depan, tengah, dan belakang pesawat. Kursi jendela darurat memang lebih lega dan nyaman untuk duduk. Namun, apabila kamu hendak duduk di kursi jendela darurat (exit row), maka ada sejumlah persyaratan yang harus dipenuhi yaitu:

1.Sehat fisik dan mental untuk membantu awak kabin saat terjadi keadaan darurat

2. Mampu memahami instruksi darurat secara tertulis atau lisan

3. Berusia di atas 15 tahun

4. Tidak dalam keadaan hamil atau bepergian dengan bayi

Baca juga: Tips Membawa Bayi Naik Pesawat

Nah, walaupun duduk di kursi jendela darurat enak karena lega, tapi tanggung jawabnya besar lho. Kamu bertanggungjawab membantu awak kabin untuk membuka jendela darurat saat terjadi keadaan darurat penerbangan. Untuk penumpang yang duduk di kursi jendela darurat, awak kabin akan memberikan pengarahan tambahan.

“Pelampung terdapat di bawah kursi dan hanya dipakai pada saat pendaratan darurat di air. Mohon tidak memindahkannya. Cara menggunakannya: kalungkan baju pelampung, kemudian kancingkan dan eratkan. Untuk mengembangkan baju pelampung, tarik sekerasnya kedua ujung merah. Pelampung dapat dikembangkan dengan meniup kedua pipa karet. Lampu akan menyala jika baterai terendam air.”

Setiap penerbangan sipil wajib untuk menyediakan pelampung darurat bagi penumpang yang terletak di bawah kursi. Memindahkan pelampung tersebut merupakan pelanggaran pidana yang terancam hukuman penjara dan denda dalam jumlah besar, lho. Jadi, jangan bermain-main ya!

Baca juga:  Melihat Kasus Garuda Indonesia vs Youtuber dari Kacamata PR

Baju pelampung dapat dikembangkan dengan menarik kedua ujung berwarna merah, atau ditiup secara manual.

“Baju pelampung dikembangkan sesaat sebelum Anda keluar melalui pintu darurat. Apabila Anda keluar melalui jendela darurat, kembangkan baju pelampung saat berada di luar pesawat”

Baju pelampung hanya boleh dikembangkan sesaat sebelum kami keluar dari pintu darurat. Kenapa? Untuk mempermudah pergerakan penumpang pada saat evakuasi penyelamatan. Jangan dikembangkan saat kamu masih berada di kursi, ya. Begitu pula apabila menggunakan jendela darurat, pelampung hanya boleh dikembangkan setelah berada di luar pesawat.

“Kartu petunjuk keselamatan berada di kantung kursi di depan Anda. Kami mohon Anda dapat membacanya dengan seksama sebelum pesawat lepas landas. Terima kasih atas perhatian Anda dan selamat menikmati penerbangan ini.”

Kartu petunjuk keselamatan di pesawat. Sumber

Untuk memahami lebih lanjut tentang prosedur keselamatan di pesawat, kamu bisa membaca kartu petunjuk keselamatan yang terdapat di kantong kursi di depan kamu. Kamu perlu tahu pintu/ jendela darurat mana yang terdekat dari tempat dudukmu, in case terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Luangkanlah waktu barang 5 menit saja untuk menyelamatkan hidupmu nanti 🙂

Nah Travelers, itu kira-kira arti pengumuman pramugari/ awak kabin di pesawat yang berkaitan dengan prosedur keselamatan penerbangan. Kira-kira, ada pengumuman apa lagi nih yang kamu perlu tahu artinya? Boleh drop comment di bawah, nanti akan saya bantu carikan jawabannya ya.

Safe flight!

Featured image: Photo by Sourav Mishra from Pexels

Baca juga:
Inilah 5 Fakta Profesi Pramugari yang Harus Kamu Tahu
Airport Anxiety, Penyebab Stres Penumpang di Bandara
5 Hal Yang Dirindukan dari Traveling Naik Pesawat
Yang Perlu Kamu Tahu tentang Makanan di Pesawat

93 Comments Categories: Aviation, Aviation Facts

Komentar

  1. Sabda Awal mengatakan

    Oktober 7, 2019 pada 8:27 am

    pada saat landing.
    “para penumpang tetap duduk di kursi anda sampai pesawat mendarat sempurna. Jangan aktifkan hp hingga sampai ke bandara”

    kira2 gitu mbak, saya kurang hapal betul himbauan yang satu ini

    Balas
    • Diani Sekaring Sejati mengatakan

      Oktober 7, 2019 pada 10:18 am

      Betul.. “Mohon untuk tidak mengaktifkan telepon genggam hingga anda berada di terminal kedatangan” 😀

    • Lina W. Sasmita mengatakan

      November 26, 2019 pada 10:10 pm

      Kalau yang biasa saya dengar pramugari bilangnya begini “mohon untuk tidak mengaktifkan telepon genggam hingga pesawat benar-benar berhenti sempurna”

    • Diani Sekaring Sejati mengatakan

      November 27, 2019 pada 4:19 am

      Yes betul Mba 🙂

  2. Visya Al Biruni mengatakan

    Oktober 11, 2019 pada 5:18 pm

    Selama ini belum pernah duduk di pintu atau jendela Darurat. Berarti memang tangungjawabnya lebih besar y mba. Utk mengaktifkan telepon juga harusnya di terminal kedatangan yah

    Balas
    • Diani Sekaring Sejati mengatakan

      Oktober 11, 2019 pada 8:29 pm

      Deg-degan Mbak rasanya kalau duduk di situ hihi

  3. Rina mengatakan

    Oktober 11, 2019 pada 7:44 pm

    Wah fokus ke pramugarinya aku setiap naik pesawat hehehe

    Balas
    • Diani Sekaring Sejati mengatakan

      Oktober 11, 2019 pada 8:29 pm

      Sama, cantik-cantik yaa

  4. Alfa Kurnia mengatakan

    Oktober 11, 2019 pada 9:03 pm

    Jadi pengumuman pramugari di pesawat itu memang bertujuan untuk keamanan dan kenyamanan penumpang sendiri ya. Sayangnya masih banyak yang abai, apalagi soal menyalakan telepon genggam dan berdiri sebelum pesawat berhenti .

    Balas
    • Diani Sekaring Sejati mengatakan

      Oktober 11, 2019 pada 9:06 pm

      orang Indonesia gak bisa jauh dikit dari HP mba.. huhu

  5. Enny Ratnawati mengatakan

    Oktober 12, 2019 pada 1:51 pm

    Akhir-akhir ini setiba dalam pesawat aku langsung mengantuk mbak hihi. Nggak tau kenapa. Apalagi rasa-rasanya udah berulang x denger dan liat yang diperagakan pramugari. Tks mengingatkan. Harus lebih waspada lagi apalagi itu bisa jadi penentu kalau terjadi apa-apa ya..

    Balas
    • Diani Sekaring Sejati mengatakan

      Oktober 12, 2019 pada 6:24 pm

      Aku juga pernah mbak saking capeknya tidur dari masuk pesawat sampai mendarat 🙁 kalau ada apa-apa pasti bingung sendiri hehe

  6. dbyustisia mengatakan

    Oktober 12, 2019 pada 3:54 pm

    Kalau alat layar sentuh yang suka dipencet-pencet pramugari sebelum ngasih pengumuman itu apa Di namanya? Btw, saat pramugari mau buka atau kunci pintu pesawat, mereka selalu ngeluarin kunci yang ada gantungannya “Remove Before Flight” jadi inget dulu sama temen-temen sekelas pernah kamu kasih gantungan kunci kayak gitu XD

    Balas
    • Diani Sekaring Sejati mengatakan

      Oktober 12, 2019 pada 6:25 pm

      Ya itu semacam control panel buat kabin pesawat (lampu, pengumuman penumpang, dll). Wakakak iyaaa betuul

  7. Annisa mengatakan

    Oktober 13, 2019 pada 10:13 pm

    Walaupun berkali-kali naik pesawat dan udah hafal apa aja yang mau Mbak Pramugarinya sampaikan, tapi bawaanya tetep serius ngedengerin satu per satu. Hehehe. Buat reminder dan jadi ga panik kalau misal terjadi sesuatu.

    Balas
    • Diani Sekaring Sejati mengatakan

      Oktober 13, 2019 pada 10:28 pm

      Iya mba.. better safe than sorry 🙂

  8. Fenni Bungsu mengatakan

    Oktober 14, 2019 pada 5:26 am

    Kalau nggak salah buat yang bawa bayi harus dapat semacam sertifikat layak terbang, bener nggak kak? Jadi bayi diperbolehkan terbang atau tidaknya.

    Balas
    • Diani Sekaring Sejati mengatakan

      Oktober 14, 2019 pada 9:56 am

      Kayaknya itu untuk bayi newborn Mba.. kalau bayi yang sudah agak gedean sih nggak dikasih apa-apa. Tapi tergantung maskapai juga sih, tiap maskapai punya kebijakan sendiri-sendiri.

  9. leilaniwanda mengatakan

    Oktober 14, 2019 pada 8:03 am

    Aamiin ya robbal aalamiin, jangan sampai mengalami, tapi tetap kita perlu tahu dan memahami dengan baik, ya, Mba. Btw tapi tapi beberapa waktu yang lalu lihat ada yang pengumumannya menggunakan video dan sepertinya versi baru ini memakai analogi-analogi (banyak visualisasi yang justru bukan di pesawat), Mba Diani tahu lah pasti hehehe, menurut Mba gimana? Menurutku kok malah jadi agak berisiko rancu, ya. Tapi pastinya sudah melalui riset dulu sih ya sebelum tayangan ini di-approve untuk digunakan, jadi dianggap mestinya penonton juga paham.

    Balas
    • Diani Sekaring Sejati mengatakan

      Oktober 14, 2019 pada 10:02 am

      Kayak yang Garuda Indonesia ya Mbak? Sebenarnya hal tersebut sudah banyak dilakukan oleh maskapai asing, Mbak. Kalau menurutku, tergantung penumpangnya sih. Kalau penumpangnya ‘advance’, mungkin ga masalah karena dia bisa nangkep maksud dari videonya. Namun kalau penumpangnya ‘beginner’, bisa-bisa malah bingung, hehehe. Jujur aku sih pertama kali lihat videonya bingung kok ada orang menenun di pesawat :))

    • leilaniwanda mengatakan

      Oktober 14, 2019 pada 1:49 pm

      Iya, Mba, di YouTube begitu videonya naik banyak yang komen keren, seperti maskapai asing (banyak yang menyebutkan Oman Air dan SQ ya) Tapi ya itu, hehehe, pakai bahasa visual yang simbolis.

    • Diani Sekaring Sejati mengatakan

      Oktober 14, 2019 pada 3:07 pm

      Yess Mba.. hihi itu salah satu inovasi untuk video safety procedure.

  10. renayku mengatakan

    Oktober 14, 2019 pada 9:59 am

    waduh aku suka mengabaikan kata2 pramugari kalo lagi di pesawat.. wadidaw kudu toyor diri sendrii nih padahal aku paling seneng duduk di pojok dekat jendela.. kita memang gak boleh menganggap sepele hal2 yang sudah kita tau sekali pun karena risiko bisa terjadi kapan saja.

    Balas
    • Diani Sekaring Sejati mengatakan

      Oktober 14, 2019 pada 10:02 am

      Hihi semoga nanti kalau naik pesawat lagi bisa memerhatikan arahan mbak pramugarinya yaa Mbak 😀

  11. bloggergunung mengatakan

    Oktober 14, 2019 pada 12:03 pm

    Peraturan dibuat itu untuk keamanan dan keselamatan penumpang juga ya. Sayangnya masih ada yang seperti menyepelekan. Mending kalau tidak menggangu penumpang lainnya ya lah ini masih ada yang menyepelekan plus ribut ganggu yang lain

    Salam
    Okti Li

    Balas
    • Diani Sekaring Sejati mengatakan

      Oktober 14, 2019 pada 3:06 pm

      Yups Mba.. demi kenyamanan kita bersama 🙂

  12. Elly Nurul mengatakan

    Oktober 14, 2019 pada 12:26 pm

    Terima kasih telah terbang bersama kami.. sampai jumpa pada penerbangan kami selanjutnya.. hehe kangen traveling ish baca tulisan ini.. penguman penting yang wajib diingat dan dipatuhi oleh seluruh penumpang ya ini

    Balas
    • Diani Sekaring Sejati mengatakan

      Oktober 14, 2019 pada 3:07 pm

      Hehe cuusss lah yuk mbak naik pesawat 😀

  13. Heizyi mengatakan

    Oktober 14, 2019 pada 5:32 pm

    hehehe… kalo aku paling suka pas pengumumanyg terakhir mbak. Yg sekalian nyebutin nama kapten nya.. wkwkwk

    Balas
    • Diani Sekaring Sejati mengatakan

      Oktober 14, 2019 pada 5:46 pm

      “Atas nama kapten … dan seluruh awak kabin yang bertugas mengucapkan terima kasih Anda telah terbang bersama …” hehehe

  14. Hairun Nisa mengatakan

    Oktober 14, 2019 pada 8:26 pm

    Sangat bermanfaat mbak tulisannya. Hebat juga bisa terpikir untuk membahas ini. Kebetulan aku ada planning mau traveling dengan akomodasi pesawat. berguna nih.

    Balas
    • Diani Sekaring Sejati mengatakan

      Oktober 15, 2019 pada 2:30 pm

      Alhamdulillah, semoga bermanfaat buat mba yang mau traveling 🙂

  15. Dee Rahma mengatakan

    Oktober 15, 2019 pada 10:40 am

    Lengkap sekali informasinya, jadi tahu lebih detail tujuan dari masing-masing intruksi 🙂

    Regards,
    Dee Rahma

    Balas
    • Diani Sekaring Sejati mengatakan

      Oktober 15, 2019 pada 2:30 pm

      Thanks Mba 🙂

  16. Uwien Budi mengatakan

    Oktober 15, 2019 pada 11:05 am

    Oooh jadi itu alasannya kenapa jendela harus dibuka. Semoga setiap kali kita terbang selalu dalam keadaan baik-baik saja dan selamat ya mbak. Aku deg-degan pas bayangin kita cuma waktu 90 detik untuk menyelamatkan diri seandainya terjadi kecelakaan. Kebayang yang di film-film gitu suka ngeri.

    Balas
    • Diani Sekaring Sejati mengatakan

      Oktober 15, 2019 pada 2:36 pm

      Iya mbak.. 90 detik kalau habis buat panik wassalam deh.. huhuhu

  17. Buleipotan mengatakan

    Oktober 19, 2019 pada 3:54 pm

    Makasih buat sharing this great knowldege mba 🙂

    Balas
    • Diani Sekaring Sejati mengatakan

      Oktober 19, 2019 pada 10:37 pm

      Sama-sama 🙂

  18. Dyah mengatakan

    Oktober 19, 2019 pada 11:17 pm

    Setuju! Sebetulnya naik semua kendaraan bisa ada resikonya. Tapi penerbangan bisa dipengaruhi faktor yang lebih banyak lagi. Sudah seharusnya penumpang memperhatikan semua prosedur keamanan dalam pesawat.

    Balas
    • Diani Sekaring Sejati mengatakan

      Oktober 20, 2019 pada 6:55 am

      Betul, sayangnya banyak sekali yang belum paham dan malah marah ketika diingatkan.

  19. Diah mengatakan

    Oktober 20, 2019 pada 10:13 am

    Woow, lengkap banget nih Mbak penjelasannya. Pramugari itu punya tugas yg luar biasa yaaa, harus sigap membantu penumpang saat keadaan darurat sekali pun.

    Balas
    • Diani Sekaring Sejati mengatakan

      Oktober 20, 2019 pada 10:51 am

      Yes mba tugas utamanya memang itu..

  20. Diah mengatakan

    Oktober 20, 2019 pada 10:17 am

    Wah lengkap banget nih Mbak penjelasannya. Jadi Pramugari itu punya tanggung jawab yang tinggi ya, pasti degdegan banget tu sebelum terbang.

    Balas
  21. Utari ninghadiyati mengatakan

    Oktober 30, 2019 pada 9:05 am

    Kalaun pas duduk dekat gang, saya suka memperhatikan garis di lantai. Nggak tau kenapa. Kayak petunjuk buat ke depan aja. Plus merhatiin pramugari/pramugara memperagakan prosedur keamanan.

    Balas
    • Diani Sekaring Sejati mengatakan

      Oktober 30, 2019 pada 9:26 am

      Garis tersebut adalah lampu yang menunjukkan arah pintu keluar terdekat Mba 🙂

  22. Dewi Ratih Purnama mengatakan

    November 20, 2019 pada 8:37 am

    Saat take off dan landing kursi kan harus tegak kembali ya mba.. kadang masih ada aja penumpang yang ga mengindahkan himbauan pramugari, ditegur dulu baru ditegakkin lagi… ternyata memang ga sepele ya, klo ada kejadian apa bisa bikin penumpang di belakangnya terperangkap

    Balas
    • Diani Sekaring Sejati mengatakan

      November 20, 2019 pada 8:39 am

      Benar Mba.. sudah sepatutnya kita menjadi penumpang yang bertanggungjawab dengan mengindahkan seluruh peraturan keselamatan yang disampaikan awak kabin.

  23. Muh Rohmadi mengatakan

    November 20, 2019 pada 10:09 am

    Sampai gede belum pernah naik pesawat. bisa jadi informasi yang bermanfaat tulisannya mbak.

    Balas
    • Diani Sekaring Sejati mengatakan

      November 20, 2019 pada 11:32 am

      Semoga bermanfaat yaa 🙂

  24. insal mengatakan

    November 20, 2019 pada 10:33 am

    wah ini penting dibaca sama semua penumpang pesawat, biar nggak ada lagi yg komen “nggak disuruh pramugari nya tuh” bener-bener harus disuruh dulu 🙁

    Balas
    • Diani Sekaring Sejati mengatakan

      November 20, 2019 pada 11:32 am

      Betuul, kesal kalau ada yang marah-marab karena ga mau melakukan yang disuruh pramugari

  25. ulu bandungdiary mengatakan

    November 20, 2019 pada 11:30 am

    sekarang pengumumannya banyak dimodifikasi dengan komedi. Supaya didengar kali ya. Kalo pengumuman aja seolah-olah membosankan. Padahal, ya penting juga 😀

    Balas
    • Diani Sekaring Sejati mengatakan

      November 20, 2019 pada 11:33 am

      Iya mungkin cuma buat sekadar menarik minat penumpang buat memperhatikan 🙂

    • Isma Maulida mengatakan

      November 21, 2019 pada 10:50 am

      bener banget mba, kadang pilotnya suka kasi pantun atau pramugarinya yg kasih pantun supaya didengar sepertinya haha tp bagus sih jd punya branding ” eh kalo naek itu nanti lo dikasi pantun ama pilotnye” wkwkwk

    • Diani Sekaring Sejati mengatakan

      November 21, 2019 pada 11:27 am

      Hehe jadi ciri khas kalau kayak gitu

  26. Nunung Yuni Anggraeni mengatakan

    November 20, 2019 pada 12:36 pm

    Mbak aku mau tanya. Kenapa kalau anak anak usia 12-16 tahun meski terbang sendiri tapi pada saat check in harus didampingi orang tua. Aku kemarin beli tiket terpisah sama anak anak. Aku bisa web check in tapi anak anak harus di bandara karena harus didampingi ortu. Kebetulan usia mereka 12-16 th. Tengkyuu

    Balas
    • Diani Sekaring Sejati mengatakan

      November 20, 2019 pada 12:40 pm

      Kalau untuk anak-anak di bawah 17 tahun, karena belum memiliki kartu identitas maka untuk proses check-in wajib dilakukan langsung di konter maskapai Mbak, untuk benar memastikan bahwa data penumpang sama dengan penumpang yang berangkat. Aku juga waktu bawa bayi, nggak bisa web check-in jadi harus langsung di konter 🙂

  27. Relinda Puspita mengatakan

    November 20, 2019 pada 3:07 pm

    Tapi jangan sampai karena keseringan naik pesawat, jadi nyuekin pengumuman pramugari, ya, kak.

    Balas
    • Diani Sekaring Sejati mengatakan

      November 20, 2019 pada 4:17 pm

      Truuuu

  28. Dyah mengatakan

    November 21, 2019 pada 8:37 am

    Waduh, jangan sampai kejadian ada macam-macam pada saat di pesawat. Saya suka sebel tuh dengan yang masih main hape pas take off atau landing. Tapi pernah tuh, baru aja mendarat, malah udah telponan. Eh buset deh…

    Balas
    • Diani Sekaring Sejati mengatakan

      November 21, 2019 pada 8:43 am

      Ya ampuuun kesel banget sih kalau ada penumpang kayak gitu pasti langsung aku tegur. Ketika mendarat sampai pesawat parkir, pesawat masih dipandu oleh Air Traffic Controller (ATC) jadi sinyal HP bakal ganggu banget 🙁

  29. Putu Sukartini mengatakan

    November 21, 2019 pada 5:02 pm

    Aku dong, pernah kebagian duduk di dekat jendela darurat, berdua bareng anakku yang waktu itu masih 3 tahun
    Entahlah, sepertinya petugas ticketing gak ngeh saat pembagian nomor kursi
    Untung pramugarinya sigap, akhirnya kami dipindahkan, tukeran duduk sama penumpang lain

    Btw paling gemes itu sebenarnya saat pesawat landing
    Udah jelas-jelas diminta tetap duduk sampai pesawat berhenti sempurna
    Eh, ada aja yang gak sabaran trus berdiri, ngambil bagasi di atas, nyalain HP
    Pengen ku maraaaaah

    Balas
    • Diani Sekaring Sejati mengatakan

      November 21, 2019 pada 5:15 pm

      Kalau duduk di kursi darurat, bisa jadi konfigurasi tempat duduk di konter check in gak sesuai dengan pesawat mbak.. kadang suka gitu memang, aku juga pernah gak milih emergency seat ternyata pas duduk di emergency. Iya mbak kesal banget emang gak ngerti kenapa warga +62 harus begitu.

  30. Syaiful BS mengatakan

    November 21, 2019 pada 9:20 pm

    Huaa aku jadi kangen denger kata-kata ini dari mbak-mbak pramugari yang cantik hehe soalnya lebih sering jalur darat sekarang-sekarang ini hehe. Btw, terima yaa kak penjelasnya rinci banget dan jadi dapet insight baru lagi deh 🙂

    Balas
    • Diani Sekaring Sejati mengatakan

      November 22, 2019 pada 4:08 am

      Sama-sama, semoga bermanfaat 🙂

  31. Vicky Laurentina mengatakan

    November 22, 2019 pada 5:20 am

    Banyak banget makna pengumuman pramugari di pesawat ini ya. Makanya penumpang mesti telaten mendengarkan. Sayang saya sering merasa suara dari loudspeaker itu terlalu pelan, sehingga saya tidak bisa menyimak pengumuman pramugari dengan baik. Apalagi kalau saya duduk di dekat jendela, sudah pasti nggak terlihat pramugari yang sedang memeragakan cara menolong diri sendiri dalam keadaan darurat.

    Balas
    • Diani Sekaring Sejati mengatakan

      November 22, 2019 pada 6:46 am

      sebenarnya lebih enak lewat video ya Mbak (kalau gak naik LCC), sehingga sudah pasti semuanya memerhatikan.

  32. Dzikrul mengatakan

    November 22, 2019 pada 6:19 am

    Terima kasih atas informasinya kak, kalo naik pesawat emang selalu ada pramugarinya, namun cara jelasinnya kurang menarij, jadi ndak terlalu ndengerin, ups

    Balas
    • Diani Sekaring Sejati mengatakan

      November 22, 2019 pada 6:47 am

      Hehehe tapi usahakan tetap memerhatikan yaa 😀

  33. Isma Maulida mengatakan

    November 22, 2019 pada 9:56 am

    nah ini nih, aku suka kesel kalau pintu pesawat sudah ditutup masih ada yang telponan.

    Balas
    • Diani Sekaring Sejati mengatakan

      November 22, 2019 pada 10:12 am

      Iya, memangnya sepenting apa sih telponnya..

  34. Darius Go Reinnamah mengatakan

    November 23, 2019 pada 7:59 am

    Wah, saya suka sekali bahasannya
    Terkesan sepele tapi sebenarnya ini penting.
    Paling benci kalau udah mendarat terus ada penumpang yang terburu-buru melepas seat belt untuk mengambil barangnya lebih dulu di kompartemen atas, padahal lampu memakai seat belt masih menyala.

    Lalu nggak enaknya duduk di dekat pintu atau jendela darurat itu seatnya nggak bisa di adjust, duduknya ya tegak gitu deh. ahahahahah

    Terima kasih ya untuk bahasannya
    Kerennnn

    Balas
    • Diani Sekaring Sejati mengatakan

      November 23, 2019 pada 11:34 am

      Iya betul kenapa ya pada seperti itu dan tidak mengindahkan aspek keselamatan. Terima kasih sudah membaca, semoga bermabfaat 🙂

  35. Mechta mengatakan

    November 23, 2019 pada 3:56 pm

    Nah…mestinya semua penumpang memperhatikan dan mengindahkan betul pengumuman2 ini ya.. kulihat masih saja ada yg menghidupkan HP & lappy di pesawat. Eh..apa ada jenis2 alat elektronik yg diperbolehkan utk ttp hidup selama penerbangan?

    Balas
    • Diani Sekaring Sejati mengatakan

      November 23, 2019 pada 10:30 pm

      Ketika lepas landas dan mendarat, seluruh benda elektronik dilarang untuk dihidupkan Mba termasuk laptop. Selain waktu tersebut, laptop boleh dinyalakan namun dengan flight mode. Yang penting tidak menggunakan sinyal frekuensi radio karena bisa mengganggu navigasi pesawat.

  36. Matius Teguh Nugroho mengatakan

    November 24, 2019 pada 1:20 pm

    Sungguh alangkah baiknya jika semua penumpang pesawat itu patuh pada peraturan tanpa kompromi. Masalahnya masih banyak yang abai karena mereka nggak melihat (baca: nggak tahu) apa urgensinya, apa alasannya. Padahal kalau nggak tau mah ya harusnya ngikut aja ya. Lagian apa susahnya sih menaati peraturan itu.

    Balas
    • Diani Sekaring Sejati mengatakan

      November 24, 2019 pada 10:52 pm

      iya kadang aku pun heran kenapa harus abai, padahal peraturan tersebut ada, berlaku secara internasonal, dan dibuat untuk keselamatan bersama.

  37. Turis Cantik mengatakan

    November 24, 2019 pada 6:26 pm

    skrang kadang pengumuman soal keselamatan penerbangan memang suka diganti dengan audio visual terutama di penerbangan internasional, tapi aku kadang suka banget baca kertas petunjuknya lagi biar lebih paham.

    Balas
    • Diani Sekaring Sejati mengatakan

      November 24, 2019 pada 10:51 pm

      Sebenarnya menurut saya lebih bagus video sih Mbak jadi setiap penumpang pasti akan melihat. Nah, penting banget baca kartu petunjuk keselamatan yang ada di kantong kursi di depan kita.

  38. hani mengatakan

    November 24, 2019 pada 7:34 pm

    Paling kesel begitu pesawat mendarat, penumpang engga sabar. Langsung, tlang-tling, HP-nya nyala. Trus berdiri buka bagasi. Padahal udah diperingatkan sampai berhenti dengan sempurna baru boleh bergerak.
    Nah yang aku belum jelas tentang powerbank nih. Sebaiknya bawa yang kayak gimana sih? Bener ga tuh yang suka tiba-tiba terbakar?

    Balas
    • Diani Sekaring Sejati mengatakan

      November 24, 2019 pada 10:50 pm

      Iya tuh penyakit penumpang Indonesia banget. Padahal sangat berbahaya buat keselamatan diri sendiri.
      Kalau powerbank, yang boleh dibawa adalah yang memiliki kapasitas kurang atau sama dengan 20.000 mAh. Setiap penumpang boleh membawa maksimal 2 buah powerbank, dengan persetujuan pihak maskapai. Powerbank boleh dibawa dengan catatan kapasitas powerbank dapat diidentifikasi (tulisan tidak terhapus). Powerbank wajib dibawa ke dalam kabin karena khawatir dapat meledak dalam bagasi tercatat. Jadi, kalau bawa powerbank dan diletakkan di bagasi tercatat, pihak maskapai akan meminta penumpang untuk membongkar koper tersebut dan membawa powerbank ke dalam kabin. Saya pernah beberapa kali delay gara-gara nungguin penumpang ngambil powerbanknya :’D

  39. Akarui Cha mengatakan

    November 25, 2019 pada 7:09 am

    Wuaaa lengkap banget Mba. Terima kasih banyak.

    Hal begini nih yang kadang sulit terdengar di pesawat kalau pramugari sedang menjelaskan prosedur keamanan tapi beberapa penumpang asik mengobrol sendiri.

    Dan saya paling suka kalau dapat tempat duduk agak depan jadi bisa lihat pramugarinya dengan jelas.

    Balas
    • Diani Sekaring Sejati mengatakan

      November 25, 2019 pada 7:11 am

      Benar, yang seperti itu kayaknya belum sadar dengan pentingnya safety procedure 🙂

  40. ariefpokto mengatakan

    November 25, 2019 pada 10:07 am

    sejujurnya aku type penumpang yg tidak terlalu memperhatikan pramugari. karena beranggapan kalau infonya sama saja. kecuali soal exit pesawat, kan beda . ternyata penting sekali ga

    Balas
    • Diani Sekaring Sejati mengatakan

      November 25, 2019 pada 10:37 am

      Iya betul sangat penting sekali 🙂

  41. Jalan-Jalan KeNai mengatakan

    November 25, 2019 pada 3:35 pm

    Makanya pramugari suka mengumumkan kalau penumpang keberatan duduk di dekat pintu darurat untuk bilang. Biar nanti coba dibantu dicarikan kursi lain

    Balas
    • Diani Sekaring Sejati mengatakan

      November 25, 2019 pada 4:26 pm

      Iya Mba, karena tanggungjawabnya besar kalau duduk di exit row 🙂

  42. Dian E. Suryaman mengatakan

    November 28, 2019 pada 1:24 pm

    kadang kita emang menyimak banget ya penjelasan dari Pramugari…tapi entah kalo kejadian beneran apa ya bisa bener mempraktekkannya…misal pake pelampungnya. Tapi ya smeoga tidak akan pernah perlu mempraktekkannya karena da kondisi darurat ya…Aminnnn

    Balas
    • Diani Sekaring Sejati mengatakan

      November 28, 2019 pada 2:47 pm

      Amiin, semoga jangan sampai 🙂

  43. Dinilint mengatakan

    November 30, 2019 pada 10:25 pm

    Iya.
    Berhubung udah kebiasaan, kadang kita suka menyepelekan pengumaman pramugari sebelum take off. Emang lebih enak kalo paham daripada cuma kebiasaan ya.

    Balas
    • Diani Sekaring Sejati mengatakan

      November 30, 2019 pada 10:54 pm

      Iya Mba, mungkin selama ini banyak yang melanggar karena gak paham peraturan tersebut untuk apa.

  44. Istiana Sutanti mengatakan

    Desember 11, 2019 pada 4:18 am

    Yang selalu diinget di saya itu bagian ini juga mbak: untuk menggunakan pelampung atau memasang oksigen, sebaiknya pakai sendiri dulu baru membantu yang lain. Intinya kita memang harus memprioritaskan diri sendiri dulu, baru bisa membantu yang lain ya

    Balas
    • Diani Sekaring Sejati mengatakan

      Desember 11, 2019 pada 11:30 am

      Betul sekali, karena fatal jika kita celaka saat menolong orang lain Mba 🙂

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

About Me

Ibu 2 orang anak yang passionate terhadap dunia aviasi, traveling, dan fotografi. Blog ini berisi kisah perjalanan keluarga kecil kami. Untuk informasi lebih lanjut, silakan hubungi saya di dianisekaring@gmail.com. Selamat membaca!

  • Facebook
  • Instagram
  • Twitter

search

All About Aviation

Aviation Dianisekaring

Hajj Guide

Haji Dianisekaring

Popular Posts

  • DIANISEKARING Pramugari
    AviationAviation Facts

    Memahami Arti Pengumuman Pramugari di Pesawat

  • DIANISEKARING Penumpang pesawat
    Air Travel GuideAviation

    12 Kesalahan yang Sering Dilakukan Penumpang Pesawat

  • DIANISEKARING Banjarmasin
    KalimantanKalimantan SelatanTravelTravel Story

    Indahnya Wisata Pasar Terapung Lok Baintan Banjarmasin

  • AviationAviation FactsTravel Story

    6 Hal Yang Harus Dilakukan Sebelum Pesawat Lepas Landas

  • DIANISEKARING rumah atsiri
    JawaJawa TengahTravelTravel Story

    Mengenal Minyak Esensial di Rumah Atsiri Indonesia

Recent Posts

  • Food

    Review Walking Drums by The Beach Ancol

  • The branchsto dianisekaring
    BantenJawaTravel

    Asyiknya Wisata Bersama Anak di The Branchsto BSD

  • villa aman d'sini dianisekaring
    FoodJawa BaratTravel

    Healing Ala Bali di Villa Aman D’Sini

  • hutan hujan parung
    Food

    Hutan Hujan: Oase Cantik di Parung Bogor

  • warung tuman
    Food

    Warung Tuman: Asyiknya Makan di Tengah Kampung

Archive

Kumpulan Emak Blogger
Blogger Perempuan
DIANISEKARING IHB
DIANISEKARING Bloggercrony
BloggerHub Indonesia
Design by SkyandStars.co
Back Top

Copyright by Diani Sekaring Sejati, 2022