Mungkin masih banyak diantara teman-teman sekalian yang bingung dan belum ada bayangan sama sekali, sebetulnya ibadah Haji itu ngapain aja sih? Apa saja urutan-urutannya? Kenapa bisa memakan waktu sampai lama banget? Nah, berikut ini saya akan menjabarkan pengalaman saya selama berhaji di Tanah Suci.
Oh ya, saya menggunakan Haji Plus oleh travel Patuna. Buat yang masih bingung bedanya Haji Reguler dan Plus, baca ini dulu ya.
Baca Juga: Haji Reguler vs Plus, Pilih Mana?
Minggu #1: Madinah

Setelah landing di Madinah, kami langsung menuju ke hotel untuk beristirahat. Jarak antara hotel dengan pintu Masjid Nabawi kira-kira 500 m. Kegiatan di Madinah berisi seputar sholat 5 waktu, ziarah ke Raudhah, serta ziarah kota Madinah (Masjid Quba, kebun kurma, Masjid Qiblatain, Jabal Uhud).
Tips: Usahakan untuk berada di dalam Masjid Nabawi hingga waktu Syuruq (matahari terbit) agar bisa melihat kubah Masjid Nabawi yang dibuka. Cantik banget!

Minggu #2: Mekah
Sesampainya di kota Mekah, kami langsung melaksanakan ibadah umrah yang pertama. Ibadah umrah ini merupakan syarat dari pelaksanaan Haji Tamattu yang akan saya kerjakan.
Urutan pelaksanaan ibadah umrah
1.Mengambil miqat dan niat ihram
Sebelum masuk kota Mekah, jamaah diwajibkan untuk mengambil miqat dan niat ihram. Saat niat sudah dilafazkan, berlaku larangan-larangan ihram, diantaranya adalah: dilarang menggunakan pakaian berjahit bagi laki-laki, membunuh binatang, memotong kuku, mencukur rambut, memakai wangi-wangian, menikah/ menjadi wali nikah, dan berhubungan suami istri. Apabila larangan ihram ini dilanggar, maka harus membayar dam (denda).

2. Tawaf
Tawaf adalah berjalan mengelilingi Ka’bah berlawanan dengan arah jarum jam 7 kali putaran.
3. Sa’i
Sai adalah berjalan di antara bukit Shafa dan Marwah 7 kali putaran, diawali di bukit Shafa dan diakhiri di bukit Marwah.
4. Tahallul
Tahallul adalah menghalalkan diri dari larangan ihram, dengan cara memotong minimal 3 helai rambut. Setelah tahallul dilaksanakan, maka larangan ihram sudah tidak berlaku lagi.
Cantiknya Masjidil Haram

Selama sholat di Masjidil Haram, saya tak henti mengagumi keindahan arsitektur masjid ini. Luar biasa detail, mewah, dan cantik!

Selama di Mekah, kami melaksanakan sholat 5 waktu di Masjidil Haram serta ziarah napak tilas sejarah Nabi Muhammad Saw. ke Jabal Nur, Jabal Tsur, Mina, Muzdalifah, dan Jabal Rahmah.
Minggu #3 #4 Aziziyah – Arafah – Mina – Mekah
Aziziyah merupakan daerah hotel transit yang berbatasan dengan Mina. Aziziyah inilah yang menjadi tempat transit kami selama mabit (bermalam) di Mina. Selama di Aziziyah, kegiatan diisi dengan sholat 5 waktu berjamaah, pengajian, serta pendalaman tentang wukuf dan mabit.
Baca Juga: Belajar Sabar Saat Berhaji
Wukuf di Padang Arafah

Pada tanggal 8 Zulhijjah malam, kami berangkat menuju Arafah setelah sebelumnya mandi ihram dan mengucapkan niat Haji: “Labbaik Allahumma Hajjan”. Sepanjang perjalanan, jamaah disarankan untuk berzikir dan membaca talbiyah sebagai persiapan untuk menjalankan wukuf.
Sesampainya di tenda Arafah pada tengah malam, kami langsung beristirahat di kasur lipat yang sudah disiapkan oleh Maktab. Ustadz menyarankan agar kami memanfaatkan waktu yang tersisa untuk beristirahat, sebelum melaksanakan wukuf pada pagi harinya.
Wukuf sendiri berarti berdiam diri. Dimulai pada saat matahari terbit sampai dengan terbenam pada tanggal 9 Zulhijjah. Selama hari tersebut, ibadah diisi dengan berdoa, memohon ampun, berzikir, membaca Al Quran, dan lainnya.
Selesai azan Zuhur, kami mendengarkan khotbah Wukuf dan sholat Zuhur serta Ashar. Acara dilanjutkan dengan istirahat dan berdoa bersama. Perasaan saya ketika Wukuf sungguh tidak bisa digambarkan dengan kata-kata: haru, sedih, takut, sebuah perasaan yang belum pernah saya rasakan sebelumnya. Pada saat Wukuf, tiba-tiba hujan turun dengan derasnya di Arafah sehingga suasana menjadi sejuk. Subhanallah, semoga menambah rahmat dan berkah pada hari itu.
Tawaf Ifadah, Sa’i, dan Tahallul
Tepat pukul 09.00 malam, kami bertolak naik bus ke Muzdalifah. Di Muzdalifah ini, biasanya para jamaah Haji Reguler akan turun, mencari batu kerikil untuk lempar jumrah, dan bermalam (tanpa tenda). Namun, kami cukup berdiam diri di dalam bus selama beberapa saat (setelah sampai di Muzdalifah), kemudian langsung menuju Masjidil Haram untuk melaksanakan Tawaf Ifadah (salah satu rukun Haji) pada dini hari. Pihak travel sudah menyediakan batu untuk lempar jumrah bagi jamaah, sehingga tidak perlu mencari batu sendiri.
Baca Juga: Belajar Sabar Saat Berhaji
Tawaf Ifadah dilanjutkan dengan Sa’i dan Tahallul Awal. Maksud dari Tahallul Awal adalah sudah melaksanakan 2 dari 3 rukun Haji, sehingga sudah terbebas dari larangan-larangan ihram kecuali berhubungan suami istri. Tahallul Awal ditandai dengan menggunting minimal 3 helai rambut.
Setelah usai Tahallul, kami makan pagi di Hotel Anjum (hotel di dekat Masjidil Haram) kemudian kembali ke Aziziyah. Walaupun jarak Masjidil Haram – Aziziyah tidak terlalu jauh, namun ketika musim Haji, untuk menuju ke sana dibutuhkan waktu berjam-jam. Walhasil, kami baru sampai di Aziziyah pada pukul 12.00 siang.
Lontar Jumrah dan Mabit di Mina

Malam harinya, kami berjalan kaki dari Aziziyah menuju Jamarat (tempat lempar jumrah) untuk melempar Jumrah Aqabah (jumrah besar). Jamarat terdiri dari 5 lantai yang memiliki pintu masuk yang berbeda-beda. Lempar jumrah dilakukan sebanyak 7 kali dengan membaca “Bismillahi Allahu Akbar”. Alhamdulillah, malam itu Jamarat cukup sepi sehingga kami dapat melempar jumrah dengan leluasa. Setelah lempar jumrah Aqabah, maka kami telah melakukan Tahallul Akhir sehingga terlepas dari seluruh larangan ihram.
Seusai lempar Jumrah, kami berjalan kaki menuju Maktab/ tenda di Mina untuk melaksanakan mabit (bermalam). Mabit dilakukan selama 6 jam. Sekitar jam 02.30 pagi, kami pulang dengan berjalan kaki ke Aziziyah. Sebagai informasi, untuk jamaah Haji Reguler dan jamaah Haji Khusus yang tidak memiliki apartemen transit, maka selama prosesi lempar Jumrah tinggal di tenda Mina.

Keesokan malamnya, kami kembali ke Jamarat untuk melempar jumrah Ula, Wustha, dan Aqabah masing-masing sebanyak 7 kali. Seharusnya, setelah lempar jumrah kami Mabit di Mina, namun malam itu Mina baru dilanda hujan deras sehingga tenda kami bocor dan basah, serta tidak mungkin untuk ditempati. Akhirnya, kami pulang dan bermalam di Aziziyah, dan pihak Patuna membayar Dam/ denda yang ditentukan.
Keesokan harinya setelah Zuhur, kami kembali ke Jamarat untuk melempar jumrah Ula, Wustha, dan Aqabah masing-masing sebanyak 7 kali untuk yang terakhir kalinya. Luar biasa perjuangannya ternyata kalau ke Jamarat di siang hari. Ramai dan panasnya luar biasa!



Seketika kepala saya langsung berkunang-kunang karena kepanasan. Setelah lempar jumrah selesai, kami kembali ke Aziziyah dan membereskan koper untuk dibawa pulang ke Jeddah.
Tawaf Wada
Sebelum meninggalkan kota Mekah, kami melaksanakan Tawaf Wada, atau tawaf perpisahan dengan kota Mekah. Siang itu, Masjidil Haram sangat padat sehingga untuk melaksanakan Tawaf Wada dibutuhkan tenaga ekstra.
Usai Tawaf Wada, seluruh amalan-amalan Haji selesai. Alhamdulillah, lega banget! Setelah itu, kami menuju Jeddah untuk terbang menuju Jakarta 2 hari kemudian.
Tips Melaksanakan Ibadah Haji ke Tanah Suci
1.Bawa pakaian secukupnya saja. Jika kehabisan baju, tinggal mencuci di hotel. Untuk list packing persiapan Haji, bisa dilihat di sini.
2. Gunakan sepatu yang nyaman, kalau bisa tanpa tali agar tidak ribet. Rekomendasi saya: Skechers.
3. Bawa kantong sendal/ sepatu untuk menyimpan alas kaki kita selama berada di masjid. Kantong ini harus dibawa sendiri dan tidak boleh dititipkan ke orang lain, karena kemungkinan kita akan berpisah di masjid.
4. Bawa kacamata hitam, sunblock, masker, dan topi untuk menghalau panasnya Tanah Suci. Gunakan masker selalu agar tidak terpapar penyakit dari jamaah lain (biasanya, banyak jamaah yang batuk/ bersin tanpa menutup mulut)
5. Bawa botol minum kosong untuk diisi air zam-zam. Minum air putih yang banyak agar tidak dehidrasi.
6. Bawa spray/ semprotan air untuk disemprotkan ke wajah dan anggota tubuh lain jika sedang kepanasan. Spray ini juga bisa digunakan untuk berwudu.
7. Ikhlas dan sabar, karena cobaan akan datang dari segala arah, hehehe.
Semoga tulisan saya ini bermanfaat bagi teman-teman yang berencana untuk menunaikan ibadah Haji ke Tanah Suci. Semoga yang belum pernah ke Tanah Suci segera dicukupkan rezekinya untuk memenuhi panggilan Ilahi. Amin ya Rabbal Alamin 🙂
Labbaikallahumma labbaik.. Terharu banget baca ceritanya sambil deg2an juga karna memang niat bgy bisa at least sekali aja jadi tamu Allah.. Thanks for sharing mbak..
Alhamdulillah, sama-sama semoga bermanfaat ya Mbak 🙂
wah semog amenjadi haji mabrur
Amiin, terima kasih ya Mbak..
Wahhh semoga suatu saat kami bisa menjejakkan kaki di tanah para nabi ini mbak.
Amiin ya rabbal alamin 🙂
MasyaAlloh langsung solawat melihat fotonya, membaca tipsnya 🙂 semoga bisa segera melangkahkan kaki ke sana aamiin
Amiin ya Allah Mba.. 🙂
MasyaAlloh semoga bisa ke sana menyusul mba , melihat fotona membaca oengalamannya 🙂 makasih sharingnya mba
Amiin sama-sama Mba 🙂
MasyaAllah, selamat ya, Mbak sudah menunaikan ibadah haji. Semoga saya bisa menyusul. Kalau melihat kegiatan selama di tanah suci memang padat sekali ya, Mbak. Benar-benar harus mempersiapkan fisik semaksimal mungkin kalau mau berhaji.
Amin ya robbal alamin.. di beberapa waktu agendanya padat, namun ada juga waktu luangnya Mbak 🙂
Duh perjalanan religi yang bikin saya menguatkan hati ingin segera berkesempatan ke sana. Semoga muslimin dan muslimat bisa disegerakan menjadi tamu Nya. Amin.
Salam
Okti
Amiin ya Allah mbak 🙂
MasyaAllah, semoga perjalanannya menjadikan iman kian kuat, ya, Mbak. Aku berharap sekali dapat lekas menginjakkan kaki di Tanah Haram ini.
Amin ya rabbal alamin Mbak..
Yang nomor 7 itu tepat kak, karena segala sesuatu memang sudah harus diikhlaskan hanya kepada Allah Swt apapun itu. Jadi harus siap
Betul Mbak.. karena cobaan paling besar disini adalah ujian kesabaran
MasyaAllah liatnya aku terharu dan seketika sedih karena ingin kesana, destinasi yg jadi incaran semua muslim. Tipsnya bermanfaat bgt mb, semoga next time akupun bisa merasakan kesana
Amiin mba.. semoga dimudahkan jalannya ya Mba 🙂
Masya allah tabarakallah perjalanan yang insya allah menambah keimanan dan ketaatan pada Allah. mudah2an Allah mudahkan saya supaya bisa segera ke tanah suci, aamiin.
Amiin ya Allah Mba, semoga disegerakan ke Tanah Suci Mba 🙂
Masya Allah Tabarakallah, perjalanan yang indah guna menambah keimanan dan ketakwaan pada Allah, smeoga Allah mudahkan saya segera ke tanah suci, aamiin.
Terima kasih tulisannya kak. Bermanfaat bgt buat persiapan naik haji kelak. Inshaallah
Semoga dimudahkan juga langkah aku dan keluarga ke Tanah Suci buat berhaji. Semoga mabrur ya kak hajinya..
Alhamdulillah mbak terima kasih, semoga bermanfaat. Amiin ya robbal alamin mbak..
Masya Allah mba Diani udah haji. Aku masih rencana hehe umroh aja belum. Semoga disegerakan.. aamiin.. hajinya thn brp ini mba? Kalo haji plus ga perlu nunggu bertahun2 ya kyk haji biasa?
Alhamdulillah Mbak atas izin Allah Swt. Aku haji plus nunggu 6 tahun mbak, tergantung antrian dan kuotanya di tahun tersebut 🙂
Ma sya Allah senangnyaaa, Mba, sudah menunaikan kewajiban ke sana. Terima kasih untuk tipsnya, ya, Mbak. Semoga kami bisa segera menyusul. Walaupun kadang hujan, tetap sepanas itu ya ternyata.
Sama-sama Mbak semoga bermanfaat.. iya Mbak panasnya luar biasa 😀
Ya Allah, jadi pengen kesana juga. Doakan aku bisa kesana sama keluargaku ya mbak. By the way, thank you tipsnya, membantu banget
Amiin Mbak semoga dipermudah rencana ke sana ya Mbak 🙂
Masya Allah tabarakallah Mbak. Beruntung banget sudah pernah merasakannya wangi baitullah :’) Aamiin utk doanya Mba :’) Btw beneran cakep banger viewnya ya Allah..
Pemandangannya tiada tara Mbak di sana 🙂
Rangkaian ibadahnya panjang juga ya. Bener kata orang2, haji itu ibadah yang paling melibatkan fisik. Belum desak2an dengan jama’ah lainnya ya. Harus disiapin dari sekarang mental, fisik, dan hati, supaya ibadah haji ku nanti bisa maksimal. Makasih mbak atas sharingnya
Amiin Mbak, iya harus siapin mental dari jauh-jauh hari karena disana kita akan bertemu jutaan jamaah dari berbagai belahan dunia.
Huhuhu jadi pengen ke Baitullah.. Belum pernah ke sana sm sekali.. Paling nggak pengen banget umroh.. Semoga dipermudah hajatnya untuk pergi ke tanah suci..
Amiin ya robbal alamin mbak 🙂
Kalau menurutku pengalaman di tanah suci itu sangat berkesan, bahkan rasa kangen melanda ya mbak kalau sudah ingin kembali kesana.
Iya Mbak, kangen sama rutinitasnya di sana, kangen sama baitullah 🙂
Subhanallah, doain bisa kesana juga ya mbak …
Amiin ya Allah semoga segera terwujud Mbak 🙂
apakah travel patuna melaksanakan tarwiyah dan arbain?
trims
Kalau Arbain iya, untuk Tarwiyah saya kurang tahu.
Masya Allah… Berangkat haji-nya gak usah nunggu sampe usia lanjut ya Mbak. Baiknya sih emang dari muda udah diniatin berhaji…krn skrg makin lama makin panjang antriannya. Yg haji plus aj udh 5-7 thn. Sambil nunggu waktu antrain, kita bisa pake utk brkt umroh, biar lebih mengenal Tanah Suci… Mudah2an smua dimudahkan utk berhaji dan umroh..
Betul, kalau ada kesempatan di waktu muda lebih baik karena stamina masih prima. Antrean haji memang makin lama makin panjang, oleh karena itu kalau ada rezeki lebih baik segera mendaftar. Amin ya robbal alamin.
hallo mba.
kalo di patuna paket coklat menggunakan peswat apa ya??dan apakah tenda di mina sama dengna paket yg lain atau sama?
Halo mba, patuna cokelat kemarin saya menggunakan pesawat Garuda Indonesia PP. Untuk tenda di Mina sepertinya sama mba dengan paket lain (namun berbeda dengan jamaah reguler).
bismillah, ulasannya sangat bermanfaat mbak
oia, kannkalo sudah niat ihram tidak boleh pake wewangian kan, nah gimana kalo re apply sunscreen atau sublock nya boleh? tidak membantalkan ihram nya?
bismillah, ulasannya sangat bermanfaat mbak
oia, kannkalo sudah niat ihram tidak boleh pake wewangian kan, nah gimana kalo re apply sunscreen atau sublock nya boleh? tidak membantalkan ihram nya?
bismillah, ulasannya sangat bermanfaat mbak
oia, kannkalo sudah niat ihram tidak boleh pake wewangian kan, nah gimana kalo re apply sunscreen atau sublock nya boleh? tidak membantalkan ihram nya?
trus klo misalnya habis dri BAK/BAB tetap boleh pake sabun kah mbak?
Alhamdulillah terima kasih Mbak.
Untuk produk kecantikan dan sabun2an yg penting tidak ada wanginya Mbak..
banyak dijual di Arab 🙂 Semoga membantu ya Mbak
Assalamualaikum Mbak, brapa total semua biaya yang dikeluarkan untuk Haji Plus nya Mbak??
Waalaikumsalam Mbak, waktu keberangkatan tahun 2019, kami keluar biaya sekitar Rp140 jt per orang Mba.
Syukron infonya. Sangat Bermanfaat
Alhamdulillah sami-sami Mbak.. 😀
Assalamu alaikum Mba, untuk haji plus setoran awal kita transfer ke travel agennya atau kita buka rekening tabungan haji terlebih dahulu ya?
Waalaikumsalam Mbak Niken, untuk proses haji saya kemarin, tidak membuka tabungan haji mba, jadi seluruh setoran via travel agent. Semoga membantu ya Mbak.