Rammang-Rammang sudah, Bantimurung sudah.. tinggal 1 destinasi lagi yang belum saya sambangi di Maros, yaitu Leang-Leang. Leang dalam bahasa Makassar berarti ‘liang’ atau goa. Jadi, Leang-Leang berarti goa-goa. Leang-Leang sendiri termasuk dalam wilayah Taman Nasional Bantimurung, dan terletak tak jauh dari jalan utama Maros – Bantimurung.
Dengan mengeluarkan biaya Rp 10.000 perorang, pengunjung sudah bisa menikmati indahnya gugusan karst dan bebatuan purba. Ketika memasuki kawasan depan Leang-Leang, pengunjung akan disambut dengan taman batu yang indah.
Konon, ribuan tahun yang lalu, wilayah Maros adalah lautan. Jadi, gunung karst yang sebesar alaihim gambreng itu tadinya terendam air laut, sehingga berbentuk seperti batu karang. Persis seperti situs Gunung Api Purba Nglanggeran di Gunung Kidul, DI Yogyakarta.
Kawasan wisata Leang-Leang sendiri memiliki ratusan goa, dan puluhan diantaranya merupakan goa purba. Di dalam goa purba, terdapat jejak-jejak gambar peninggalan manusia jaman purbakala. Wih, menarik kan?
Karena hari sudah sore, kami memutuskan untuk mengunjungi Goa Pettakere yang terletak tak jauh dari lokasi utama Leang-Leang. Dengan mendaki sekitar 60 anak tangga dan mengikuti penunjuk arah, kami sampai di lokasi Goa Pettakere. Untuk pengunjung yang hendak berkunjung ke goa, pastikan didampingi oleh guide ya, karena pintu masuk goa selalu terkunci.

Pokoknya kalau Anda ke Makassar, jangan sampai tidak berkunjung ke Leang-Leang. Keren banget! Terima kasih banyak saya ucapkan kepada teman saya Tita atas rekomendasinya 😀
Bonus: senja di kota Makassar yang romantis. Taken from the balcony of my room at Dalton Hotel Makassar.
Ku tergetar saat menatap kedua matamu
Melahirkan seutas keinginan tuk memilikimu
Kian bertahan memandang raut wajahmu
Kulihat sebuah jalan yang langsung menuju batinmuDanilla – Ada di Sana
So long, Makassar and Maros! Sampai bertemu di lain waktu.
Tinggalkan Balasan