Liburan Keluarga ke Belitung

Belitung, yang dapat ditempuh selama kurang lebih 60 menit perjalanan udara dari Jakarta merupakan destinasi impian saya sejak lama. Semenjak munculnya film Laskar Pelangi, popularitas Belitung sebagai destinasi wisata langsung melonjak. Pasir putih yang berpadu dengan birunya lautan, serta bongkahan batuan granit raksasa menjadi ciri khas dari daerah ini.

Beberapa waktu lalu, saya, suami, dan Nabhan, anak kami yang berumur 11 bulan berkesempatan untuk mengikuti family gathering kantor suami ke Belitung selama 4 hari 3 malam. Which means, ini akan menjadi pengalaman pertama kami membawa Nabhan si bayi ramah naik pesawat.

Baca Juga: Tips Membawa Bayi Naik Pesawat

Oh yay, finally free trip! Tapi.. pasti kita akan pergi dalam rombongan besar (sekitar 4-5 bus) which is not my thing. Oke ngga apa-apa, yang penting liburan.

Kuliner Mie Belitung

Kami tiba di Bandara HAS. Hanandjoeddin Tanjung Pandan pada hari Kamis, 25 April 2019 dan langsung menuju destinasi pertama, yaitu sarapan mie khas belitung. Buat yang belum pernah nyobain, mie belitung itu adalah sejenis mie rebus dengan kuah kental dan kaldu udang. Menurut saya pribadi, mie belitung ini bukan selera saya karena rasanya agak amis, manis dan gak begitu gurih. Balik lagi ke sini? Umm, kayaknya enggak.

Berwisata di Arum Dalu Private Resort

Pantai Arum Dalu Private Resort

Tujuan kami selanjutnya adalah Arum Dalu Private Resort. Arum Dalu Private Resort merupakan eco-luxury resort pertama dan satu-satunya di Pulau Belitung. Resort ini terletak di Kecamatan Membalong, sekitar 60 km dari Tanjung Pandan. Perjalanan kesana memakan waktu sekitar 2 jam dengan menggunakan mobil atau bus.

Perjalanannya panjaaaang banget, rasanya gak nyampe-nyampe. Mungkin karena sepanjang perjalanan pemandangannya cuma ada hutan sawit. Nggak ada pom bensin (kalau kebelet pipis), nggak ada rumah makan (kalau laper), gak ada Alfamart dan Indomaret. Khusus yang Alfamart dan Indomaret, minimarket ini dilarang beroperasi di wilayah Bangka Belitung.

Jalanan menuju Arum Dalu juga berlubang sehingga membuat saya mual dan pengen cepat-cepat sampai. Alhamdulillah, Nabhan tidur selama perjalanan

Sesuai dengan konsepnya, yaitu eco-luxury resort, Arum Dalu ini terletak jauh dari mana-mana dan berkonsep “kembali ke alam”. Saat tiba di gerbang resort, saya disambut dengan jembatan panjang yang terbuat dari kayu. Jembatan ini lumayan cakep buat foto-foto. Jembatan ini pula yang menghubungkan pintu utama dengan akses restoran dan pantai.

Arum Dalu memiliki banyak spot cantik untuk berfoto, so pastikan kamu bawa kamera (kamera HP juga cukup) saat berwisata ke sini. Kebetulan, kami hanya rehat dan makan siang di Arum Dalu dan tidak menginap (Jauh banget dari mana-mana OMG).

Reservation di restoran Arum Dalu

Fairfield by Marriott Hotel

Pemandangan sunrise dari balkon kamar

Kebetulan, saya dan Nabhan banyak menghabiskan waktu di hotel ini karena kami nggak ikut acara island hopping dan makan malam. Kalau traveling sama bayi ya harus beginilah. Daripada cranky gak karuan mending kami stay di hotel aja, hehehe.

Fairfield by Mariott Belitung ini merupakan hotel bintang 4 terbaru di Belitung. Alamatnya di Jl. Patimura No.1, Tj. Pendam, Tj. Pandan, Kabupaten Belitung, Kepulauan Bangka Belitung, sekitar 30 menit dari bandara.

Fasilitasnya masih bagus, mungkin karena hotelnya baru yah. Cuma saya ada beberapa catatan untuk hotel ini.

Pelayanan agak lambat. Pintu teras balkon kamar saya bocor sehingga air hujan masuk ke dalam kamar. Ya ampun, kamar saya kebanjiran parah banget 🙁 Petugas hotel baru datang setelah kami 4-5 kali menelpon. Setelah perdebatan alot, kami dipindahkan ke kamar lain, namun yang kelasnya di bawah kamar yang ditempati.

Tentu kami menolak, setahu saya dimana-mana kamar kita akan di-upgrade, bukan di-downgrade. Akhirnya, kami dipindahkan ke kamar yang sekelas dengan kamar yang kami tempati.

Makanan kurang enak. Saat makan siang, saya memesan beef fetuccine dan mashed potato (untuk Nabhan). Ya ampun dua-duanya asin banget. Satu-satunya yang berkesan buat saya adalah es jeruk kunci Fairfield yang enak banget. Akhirnya, sepanjang saya berada di hotel, saya lebih sering Go Food. Yes, Go-food sudah tersedia di Belitung.

Jadi, bakal balik lagi ke hotel ini? Kayaknya enggak.

Danau Kaolin

Danau Kaolin merupakan bekas area penambangan timah di Belitung. Kalau melihat dari jendela pesawat, Pulau Belitung ini punya banyak “bopeng”, alias lubang-lubang berwarna putih yang merupakan hasil dari penambangan timah.

Danau Kaolin ini sendiri biasa saja menurut saya. Waktu saya datang, airnya agak keruh mungkin karena cuaca sedang mendung. Saat ini, area sekitar Danau Kaolin diberi pagar pembatas karena alasan keselamatan. Jadi, sudah nggak boleh ya foto-foto di tengah danau.

Pantai Laskar Pelangi

Pantai Tanjung Tinggi, atau yang lebih dikenal dengan Pantai Laskar Pelangi merupakan pantai pasir putih dengan warna air laut yang kebiruan dan dihiasi dengan batuan granit yang besar-besar. Pantai ini merupakan salah satu lokasi shooting film Laskar Pelangi. Pantainya cakeep banget Subhanallah, rasanya ingin berlama-lama di sini untuk duduk diam menikmati pemandangan.

Jadi, seperti itu lah kira-kira liburan keluarga saya ke Belitung. Soal biaya, jujur saya kurang paham karena semuanya dibayarin, hehe. Bakal balik lagi ke sini? Sepertinya tidak, tapi saya senang karena sudah mengunjungi Belitung, at least once in my lifetime.

Ada yang mau sharing perihal liburan ke Belitung bersama keluarga? Yuk, tinggalkan jejakmu di kolom komen 🙂

2 Comments

  1. Aaaakk seger bangettt Di bisa lihat yang biru-biru! Noted banget hotelnya masa malah dipindahin ke kamar dibawahnya Untung ngotot

    1. Iya kak.. ngamuk lah suami ijk udah kamar porak poranda pula :))

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *